Editor Says: Ada Apa dengan Anda?

Musa Ade diperbarui 28 Agu 2018, 15:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Beberapa waktu lalu, Indonesia menjadi pusat perhatian dunia setelah Opening Ceremony Asian Games 2018 berlangsung spektakuler. Acara ini berhasil menarik perhatian publik karena kental dengan budaya Indonesia. Selain itu, acara ini ditunjang dengan konsep yang kuat.

Salah satu bagian dari rangkaian acara spektakuler itu adalah grand entrance Presiden Joko Widodo ke lokasi acara. Kedatangan Jokowi dimulai dengan sebuah video yang memperlihatkan beliau keluar dari Istana Bogor.

What's On Fimela
Netizen Korea Selatan terkagum-kagum dengan aksi Jokowi mengendarai motor menuju Opening Ceremony Asian Games 2018. (Foto: twitter.com/Chanbobz)

* Update Terkni Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali Asian Games 2018, dan Live Streaming Asian Games 2018 cukup klik di sini

Presiden Jokowi dengan mobil dinas dan iring-iringan protokol keamanan terlihat menuju ke arah Jakarta. Diceritakan jika romobongan Presiden Jokowi terjebak macet karena adalah gerombolan pendukung Indonesia yang memadati jalanan menuju GBK.

Tak berpikir lama, Presiden Jokowi pun turun dari mobilnya dan bertolak dengan motor. Sepanjang perjalanan menuju GBK, Jokowi melakukan berbagai aksi dengan motornya.

Video aksi Jokowi mengendarai motornya menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk Opening Ceremony Asian Games 2018 ini tak hanya sukses mengundang decak kagum masyarakat Indonesia. Di Korea Selatan, aksi Jokowi ini jadi trending topic di Naver.

Aksi Jokowi ini menimbulkan kritik dan komentar yang tidak penting sama sekali. Beliau dituduh melakukan pembohongan publik karena menggunakan stuntman saat melakukan aksi dengan motornya. Di saat Indonesia dipuji oleh negara lain, memang penting untuk membahas Jokowi menggunakan stuntman atau tidak?

Mengapa Anda tidak bisa melihat sesuatu dari sisi positif sama sekali? Harusnya Anda bangga ketika Indonesia dipuji-puji oleh negara lain karena Opening Ceremony Asian Games 2018, bukannya malah melontarkan komentar-komentar yang tidak penting untuk diperdebatkan.

2 dari 2 halaman

Tak Bisa Menghargai Perjuangan Orang Lain

Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dievakuasi akibat cedera usai melawan pemain China, Shi Yuqi pada final Beregu Putra Asian Games 2018 di Istora Kompleks GBK, Jakarta, Rabu (22/8). Indonesia kalah 1-3. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dan satu lagi menarik perhatian saya adalah ketika Anthony Ginting kalah saat partai final bulutangkis beregu putra antara Indonesia melawan China. Gara-gara kalah dalam pertandingan pertama, Ginting pun dibully oleh beberapa haters.

Pebulutangkis kelahiran 20 Oktober 1996 ini dianggap tidak cocok untuk bermain di level Asian Games. Ya kalau Ginting tidak cocok di level Asian Games, apalagi Anda yang hanya bisa memberikan komentar-komentar yang sama sekali tidak penting.

Anda sama sekali tidak menghargai perjuangan Anthony Ginting yang sudah mengerahkan semua kemampuannya. Mengapa Anda tidak malah mendukungnya, karena perjuangan Ginting untuk mengharumkan nama Indonesia di dunia bulutangkis masih panjang.