Vape Bisa Bikin DNA Rusak, Kenapa?

Karla Farhana diperbarui 27 Agu 2018, 10:26 WIB

Fimela.com, Jakarta Banyak orang yang beralih dari perokok berat ke vape atau rokok elektrik. Mereka pikir, vape lebih aman dibandingkan dengan rokok yang mengandung nikotin dan banyak racun lainnya. 

Namun ternyata, vape tak sepenuhnya baik untuk kesehatan. Mungkin, vape membantumu lupa dan berhasil lepas dari rokok. Tapi rokok elektrik juga memiliki side effect yang cukup serius. 

Liputan6 mewartakan, para ilmuan menemukan kalau vape sebenarnya justru meningkatkan kadar senyawa yang bisa merusak DNA di mulut. 

Ketika ada beberapa sel dalm tubuh, khususnya pada daerah mulut, sel tersebut tak dapat memperbaiki dengan sendirinya lantaran DNA bagian mulut sudah rusak. 

Mengerikannya, dampak jangka panjang justru lebih buruk. Dengan sel-sel yang tak bisa diperbaiki, tingkat risiko terkena kanker mulut meningkat. 

2 dari 3 halaman

Efek Jangka Panjang Vape

Ilustrasi Rokok Elektrik atau Vape (iStockphoto)

Selain itu, juga ada efek jangka panjang lain akibat dari vape atau rokok elektrik. Namun para peneliti, tulis Liputan6, mengaku belum diketahui apa efek jangka panjang tersebut. 

Karena itu, mereka akan melakukan peneltian lebih lanjut mengenai bahan kimia yang ada pada vape dan juga kerusakan DNA yang terjadi. 

3 dari 3 halaman

Zat Beracun pada Liur Pengguna Vape

Ilustrasi Rokok Elektrik atau Vape (iStockphoto)

Studi yang dilakukan American Chemical Society tersebut menganalisa air liur dan sel-sel yang diambil dari mulut 5 orang pengguna vape, baik sebelum dan sesudah merokok selama 15 menit. 

Liputan6 menulis, ternyata para peneliti menemukan beberapa bahan kimia yang bisa mengubah DNA dalam mulut mereka, di antaranya formaldehyde, acrolein, dan methyglyoxal yang jumlahnya meningkat setelah vaping.

 

Jadi, lebih baik kamu berhati-hati saat memiliki alternatif dari rokok. Jangan sampai efek sampingnya justru lebih buruk untuk kesehatan tubuh. 

Tag Terkait