Fimela.com, Jakarta Prahara rumah tangga kembali menghadang langkah Yama Carlos dan sang istri, Arfita Dwi Putri. Untuk kali kedua, pernikahan yang telah terbangun sejak Juni 2016 lalu ini berada di ambang perceraian.
Sedikit menoleh ke belakang, pada 2017 lalu, pasangan berbeda profesi ini hampir memutuskan bubar jalan hanya beberapa bulan setelah kelahiran anak pertama mereka. Beruntung, mediasi yang dilakukan berjalan mulus dan keduanya memilih kembali rujuk.
Namun, masa damai di pernikahan mereka tak berusia panjang. Pada Senin (20/8), lewat sebuah unggahan di akun Instagram-nya, Arfita kembali menguak 'cacat' rumah tangga yang dijalaninya dengan sang aktor.
Sambil memajang foto sang buah hati, Marco Armanda Blessio Carlos, perempuan yang bekerja sebagai pramugari ini bercerita jika suami dan mertua menyembunyikan putra semata wayangnya sebagai 'alat jamin'.
Mendapati Marco tak ada di rumah sepulang bekerja, Arfita mengaku hatinya hancur. Bahkan, lantaran kejadian ini, ia mengaku hampir gila. Tak bisa lagi menoleransi, Arfita menyebut, ia akan membawa permasalahan ini ke Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak.
Ketika dikonfirmasi ke pengacara Arfita, Henry Indraguna, kejadian ini bermula, lantaran pertengkaran kembali terjadi di rumah tangga kleinnya, di mana sampai menimbulkan niatan Afrita untuk melayangkan gugatan cerai.
"Jadi, tadi pagi Afrita hubungin saya, menceritakan tentang kondisi rumah tangganya. Intinya, mereka (Yama dan Afrita) bertengkar. Dia (Afrita) masih emosi, minta daftar gugatan perceraian terus mau diajuin juga hak asuh anak. Minta lapor ke KPAI, Komnas Anak. Terus dia minta mau laporkan ke polisi juga," ucap Henry ketika dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Senin (20/8).
Merasa tersudutkan karena dianggap memisahkan ibu dengan anak, Yama pun angkat bicara. "Kami bukan untuk memisahkan Marco dan ibunya, tidak ada pernah niatan buat memisahkan. Tapi, saya harus mengamankan Marco," ucap Yama saat menggelar konferensi pers di daerah Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (21/8).
"Saya harus ambil tindakan tegas ini, saya amankan dulu anak ini supaya dia sadar, dia menjadi ibu yang lebih baik. Dia sudah sadar, ayo kita ketemu. Kita berjanji lagi, kita satu lagi," sambung lelaki 37 tahun tersebut.
Diakui Yama, di dua tahun usia pernikahannya dengan Afrita memang kerap terjadi perbedaan pandangan yang berujung ke pertengkaran. Setelah adanya mediasi pada Agustus 2017 lalu, setidaknya ada dua tindakan Afrita yang memaksa Yama 'mengamankan' anaknya.
"Benar, dua kali (mengamankan anak). Yang pertama, kejadian ini dia pergi tanpa pamit sampai jam 4 malam (dini hari) dalam keadaan tidak normal. Saya ada rekaman videonya. Cuma untuk saat ini, saya tidak akan membeberkan di sini," tuturnya.
Kemarahan Yama memuncak lantaran sang istri acap kali bersikap emosional. Bahkan, menurut pemain film Rectoverso itu, Afrita kerap memaki, melecehkan, sampai mengumpat yang tak hanya ditujukan pada Yama, namun keluarganya.
"Puncaknya ya saat kejadian dia maki-maki saya dan keluarga saya. Itu pun sebelum hari Minggu (19/8). Saya tindak tegas ketika saya dikatakan anj*ng, f*ck you, saya dibilang, 'Sana kamu cari perempuan lain karena saya sudah ada yang lain'. Pantas nggak itu?" tegas Yama Carlos perihal konflik dengan Arfita Dwi Putri.
Surat Perjanjian yang Dilanggar Afrita Dwi Putri
Haru biru kisah rujuk yang sempat diumbar Yama Carlos dan Afrita Dwi Putri dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Bintang.com sekitar September 2017 lalu nyatanya hanya sepenggal dari keseluruhan cerita rumah tangga mereka. Di balik itu, ternyata ada sisi lain yang baru terungkap belakangan.
Satu dari sekian banyak adalah adanya kesepakatan yang ditandatangani Afrita di atas materai tertanggal 15 Maret 2018 lalu. Di surat tulisan tangan tersebut, ada tiga poin yang disetujui Afrita, di mana salah satu berisi kesiapannya menyerahkan hak asuh anak pada Yama jika ia melanggar hal-hal yang tertulis di surat tersebut.
Yama pun membenarkan keberadaan surat perjanjian tersebut. Hal yang kemudian bisa jadi satu bukti kuat jika rentetan upapan ayah anak satu tersebut terkait kondisi rumah tangga dengan Afrita benar adanya.
Dalam surat perjanjian tersebut, jelas Afrita mengakui bersalah pergi tanpa izin meninggalkan anaknya pada tanggal 14 Maret 2018. Juga, ia berjanji untuk menghargai suami dan mertuanya dengan lebih menjaga sikap demi keutuhan rumah tangga.
"Dari awal menikah itu kan dia sering menghina, memaki. Akhirnya harus terjadi surat pernyataan itu. Ternyata surat pernyataan itu nggak ada artinya buat dia. Diulangi lagi, itu (surat perjanjian) bulan Maret, lho, ini sudah Agustus, terjadi lagi. Kan nggak setiap kejadian gue buka seperti ini. Parah, parah, dan akhirnya parah lagi," jelas Yama.
"Sampai Agustus, dia banyak berbuat hal yang sama. Kalau saya mau, sebelum Agustus sudah saya perkarakan surat pernyataan, tapi saya tetap tahan, tahan. Saya kasih kesempatan. Tapi, semakin sombong. Sekarang dia teriak ke KPAI, Komnas Anak, ke TMC Polda, ke bang Henry (Indraguna), ke Hotman Paris. Saya tanya, siapa yang sebenarnya pantas melapor?" imbuhnya.
Dugaan Adanya Orang ke-3
Sisi lain yang ikut menyeruak saat masalah rumah tangga Yama Carlos dan Afrita Dwi Putri muncul adalah adanya isu orang ke tiga. Secara terang-terangan, saat menggelar konferensi pers terkait kisruh rumah tangganya, Yama Carlos mengungkap jika dalam beberapa kesempatan, sang istri kerap memamerkan isi percakapan dengan lelaki lain.
Tak sampai di situ, Arfita juga memperlihatkan barang hasil pemberian lelaki lain padanya. "Coba bayangin, sebagai suami, saya tanya ikhlas apa nggak kalian, pasangan kalian beberapa kali memperlihatkan chat dengan laki-laki lain. Tapi, dikirim ke kalian, ikhlas nggak?" kata Yama.
"Terus ikhlas nggak kalian kalau pasangan kalian memamerkan barang yang dibeli dari orang lain dan apa yang kalian lakukan kalau itu hampir 2 tahun terjadi di rumah tangga?" sambung lelaki kelahiran Semarang, Jawa Tengah, tersebut.
Namun demikian, setelah ragam cabang permasalahannya diungkap, Yama bertutur, tak berniat mengakhiri biduk rumah tangga dengan Arfita. Segala tindakan tegas yang ia lakukan, semata-mata untuk mengubah tabiat buruk Arfita agar bisa menjadi ibu dan istri yang lebih baik.
"Saya sendiri tidak mau ada perceraian dalam rumah tangga saya. Terutama ini saya memikirkan anak. Marco harus tumbuh kembang dewasa di antara kedua orangtuanya yang asli dari darah daging dia," ucap Yama.
"Itu saya memilih tetap bertahan karena saya percaya mukjizat akan terjadi terhadap diri saya dan istri saya. Dari awal langkah-langkah yang saya lakukan tidak pernah saya ada niatan untuk bercerai. Sampai saat ini pun kalau kamu (Arfita) mau berubah, saya tutup mata saya atas kesalahan yang kamu perbuat. Tapi, ini yang terakhir," pungkasnya.