Fimela.com, Jakarta Putri sulung Wulan Guritno, Shaloom Razade memang mempunyai wajah yang cantik dan menarik. Di usianya yang masih muda, gadis cantik ini memutuskan untuk menempuh pendidikan di luar negeri. Artinya selama beberapa tahun, ia akan hidup terpisah dengan orangtuanya.
**
Gadis kelahiran 24 Juni 1998 ini sempat mencoba terjun di dunia akting, kala itu ia bermain dalam film Cinta Selamanya yang merupakan garapan Fajar Nugros. Akan tetapi setelah itu, Shaloom memilih untuk melanjutkan pendidikannya di London.
What's On Fimela
powered by
Meskipun dibesarkan di dalam keluarga yang mempunyai jiwa seni, akan tetapi Shaloom tampaknya tidak begitu tertarik dengan dunia hiburan. Pasalnya gadis cantik ini memutuskan untuk menempuh pendidikan dengan mengambil jurusan marketing.
Saat berbincang-bincang dengan Bintang.com beberapa waktu silam, Shaloom mengaku jika dirinya ingin menggali ilmu untuk meneruskan bisnis yang sudah dirintis oleh orangtuanya. Seperti diketahui, Wulan Guritno memang mengembangkan bisnis rumah kecantikan di berbagai daerah di Indonesia.
Meskipun demikian, Shaloom tidak menutup kemungkinan jika nanti ia akan mengikuti jejak orangtuanya di dunia hiburan. "Kalau ke dunia mamah belum tau sih ke depannya, tapi aku mau jalanin kuliah aku dulu aja. Aku tertarik banget, tapi di belakang layar. Artinya aku tertarik sama kerjaan papah aku, he is director and my mom is producer," ujar Shaloom beberapa waktu silam.
Lantas seperti apa perjuangan Shaloom saat menempuh pendidikan di luar negeri? Simak wawancara eksklusif Bintang.com dengan Shaloom Razade selengkapnya di bawah ini.
Kuliah di Luar Negeri Bukan Karena Gengsi
Banyak orang yang berpendapat jika menempuh pendidikan di luar negeri karena untuk menuruti gengsi saja. Akan tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi Shaloom Razade. Dan berikut alasan Shaloom kuliah di luar negeri.
***
Kuliah dari tahun 2016, kapan lulus?
Aku tahun depan insyallah lulus. Aku akan mendapat gelar BA, bachelor of Art.
*Sulit nggak kuliah di sana?
Budaya memang beda banget, tapi mungkin karena aku dari SMP sudah sekolah di International, jadi aku bisa beradaptasi dan susahnya itu yah jauh dari keluarga. Meski sekarang sudah ada skype untuk komunikasi tapi secara keseluruhan untuk bisa bertahan di sana aku tidak memiliki kesulitan yang berarti, aku biasa-biasa saja. Aku langsung bisa beradaptsi karena murid di Indonesia juga sudah banyak, dan kebetulan di Kotaku belajar sudah lebih dari 100 pelajar dari Indonesia.
Kesan pertama kamu di Inggris?
Challenge aku terbesar aku di sana itu mandiri ya, apa-apa aku sendiri nggak ada bantuan karena di sana biaya service mahal banget. Jadi untuk menghemat apa-apa sendiri, beresin apartemen sendiri dan menjadi tantangan tersendiri bisa bagi waktu untuk belajar, menjadi mandiri tanpa melupakan untuk memanjakan diri sendiri.
Biaya hidup mahal, ada komitmen dengan orangtua?
Pokoknya ada perjanjian dari awal, nilai harus semaksimal mungkin kalau di bawah A, misalnya itu aku akan ditarik kembali ke Indonesia. Jadi aku harus push diri aku sendiri agar nilai aku di atas rata-rata, dan itu juga menjadi kebanggaan buat aku. Aku juga tahu biaya hidup di sana nggak murah, dan aku pernah juga lho nyoba kerja sambilan di sana, iseng ajah sih karena aku pengin tahu. So far so good
Pertimbangan kamu kuliah di Inggris kenapa apakah hanya karena gengsi semata?
Pertama aku ada keluarga di sana, itu bisa memudahkan aku kalau ada yang urgent ado backup yang bisa membantu aku, soal gengsi sih nggak. Teman-teman aku juga banyak yang di sini juga tapi aku lebih kepingin belajar untuk mandiri karena aku tahu kalau di sini aku ada orangtua dan apa-apa, aku bakal ke mama dan papa, jadi aku nggak mau seperti itu, aku juga mau merasakan sulitnya hidup sendiri, nabung, dan berupaya untuk hemat karena itu persiapan aku juga nantinya yang kelak akan hidup sendiri karena kan aku nggak hidup dengan orangtua selamanya. Kuliah di sini juga bagus, aku kan ngambil bisnis di sana lebih ke pengalaman hidupnya.
Pernah mengalami homesick?
Dua bulan sebelum pulang, hebat nggak. Satu tahun lebih dikit nggak homesick di sana. Sebenarnya aku males bilang home sick tapi aku dua hari sekali nelpon, sekarang ada free mi jadi nggak sulit.
Kenapa?
Mungkin karena ada beberapa keluarga di sana kaya nenek aku ada di sana. Ini kesempatan aku untuk lebih dekat dengan nenek. Jadi walau aku meninggalkan keluarga aku yang di sini aku mendekatkan diri dengan keluarga aku yang di sana. Om aku juga ada di sana.
Gimana pas nanti lulus sudah ada plan?
Jujur aku belum tahu mau ngapain emang rata-rata orang yang mau lulus belum tahu mau ngapain, jadi doain saja pas nanti lulus sudah ada sesuatu yang ahrus dilakukan.
Kamu punya rencana untuk kuliah lagi atau ada rencana lain, kerja misalnya?
Aku orangnya mengalir saja, kalau ada kesempatan aku ambil. Aku percaya semua orang memiliki waktunya sendiri , jadi akan ado waktunya kita akan tahu akan jadi apa ke depannya.
Punya visi lima tahun ke depan dengan gelar BA?
Aku beum atahu mau lakuin apa, tapi yag terpenting nomor satu adalah bagimana membuat diri sendiri senang dan membuat orang lain juga ikut senang.
Antara Dunia Hiburan dan Pendidikan
Meskipun dibesarkan di keluarga yang punya jiwa seni, akan tetapi Shaloom Razade tidak begitu tertarik untuk terjun di dunia hiburan. Jika pun terjun di dunia hiburan, ia hanya ingin berada di belakang layar saja. Lantas mengapa ia memilih pendidikan jurusan bisnis?
***
Dulu sempat tertarik sekolah film lalu kenapa akhirnya memilih pendidikan bisnis?
Sebenarnya jadi menurut aku kalau film itu bisa aku pelajari secara autodidak. Kalau kreativitas kan bisa dipelajari, tapi kalau teori harus mengikuti apa yang ada di buku.
Apa karena kamu berada di ligkungan keluarga yang mengerti dengan akting dan film?
Iya dari kecil, hobi nonton, sabtu minggu nonton film kayak om aku jago main gitar, dia otodidak. Mendapati knowlwdge dari pengalaman sendiri. Aku juga berpikir aku bisa mengeksplor tanpa harus kuliah.
Memang Cita-cita kamu apa sih?
Kalau di industri perfilman aku nggak mau hanya berkutat di situ aja. Jadi aku juga mau buka bisnis dan buka bisnis itu kan rumit bagaimana cara mengoperasikannya, dan lain sebagainya dan itu sangat penting buat aku untuk mempelajarinya.
Di sana kan belajar mulu, gimana nih liburan?
Yah kalau di sana aku kan memang tugasnya belajar, tapi kalau di sini aku mencari keuntungan dengan ikut-ikut mama syuting. Aku sampai sini 27 Juli untuk ke sana lagi awal Oktober. Ini liburan pertama aku setelah kuliah. Jadi aku baru mulai kuliah tahun lalu Mei 2017 dan akan lulus tahun depan jadi program kuliah aku seharusnya tiga tahun, tapi aku berusaha dikecilin menjadi dua tahun, makanya jadi lebih hektik dari yang seharusnya.
Ada keinginan terjun ke dunia akting?
Ado sih ado, kayak main film tapi aku mau prioritasin dulu sekolah aku, karena setelah sekolah itu adalah kebebasan aku. Yang terpenting saat ini adalah menyelesaikan sekolah. Kalau misalnya syuting di hari libur, aku sebenarnya mau saja tapi kan tidak memungkinkan karena aku kuliah di sana dan liburan juga nggak terlalu lama.
Selama di Indonesia?
Sibuk photoshot, talk show nemenin mama acara, bikin gathering. Itu aja sih. Traveling pasti nomor satu ke Bali itu harus, tapi belum sempat, tapi planning nanti akhir Agustus aku juga selain ke Bali mau ke Sumba, ke Labuan Bajo.
Fenomena Anak artis yang mengikuti jejak orangtuanya, kamu kenapa nggak ambil keuntungan?
Nah itu dia semua seperti yang aku jelasin tadi, semua ada waktunya, mungkin waktu mereka sekarang mau seriusin (mengikuti jejak orangtua), itu aku no problem, aku menghargai. Kerja keras baik, tapi buat aku, ada sesuatu yang harus lebih aku prioritaskan terlebih dahulu. Jadi walaupun aku anak artis dan cinta banget dengan art dan perfilman , aku juga suka dengan yang lain. Saat ini aku mau mencari susutu yang benar benar aku suka sebelum sepenuhnya terjun menjalaninya.
Dunia artis kan keras kalau nggak kuat jatuh sendiri kamu bakal siap jadi artis?
Aku sudha siap deh, karena dari kecil aku sudah ke lokasi syuting nemenin mama, terus apa-apa sebelum amam menikah lagi aku sellau menemani amma. Terus papa bikin film, aku juga melihat langsung. Jadi lama-kelamaan aku sudah prepare diri aku sendiri dengan hal itu.
Seandainya setelah kuliah kamu terjun ke dunia entertaint pilih film atau sinetron?
Aku pilih film karena aku kan tertarik untuk memiliki bisnis jadi waktunya nggak mungkin aku bisa syuting striping.