5 Fakta Single Baru Marcello Tahitoe, Sampah Sampah Dunia Maya

Putu Elmira diperbarui 13 Agu 2018, 18:08 WIB

Fimela.com, Jakarta Setelah cukup lama dinanti, Marcello Tahitoe meluncurkan single terbaru yang bertajuk Sampah Sampah Dunia Maya pada (10/8) lalu. Single ini menjadi bentuk ekspresinya mengenai beragam hal-hal negatif yang tersebar di dunia maya dan media sosial.

Single ini adalah suguhan pertama pelantun Berdiri Sampau Mati tersebut setelah terakhir merilis album Jalur Alternatif pada tahun 2016 lalu. Marcello pun mantap kembali menghentak dengan lagu yang kental dibalut nuansa rock.

What's On Fimela
Marcello Tahitoe (Foto: Bambang E. Ros/Bintang.com)

Namun ternyata ide awal terciptanya Sampah Sampah Dunia Maya telah hadir tahun 2013 lalu. Usai beberapa tahun berlalu, single ini akhirnya dapat masuk dalam tahap penggarapan dan kini menjawab kerinduan fans setia Marcello.

Sementara, Marcello dengan lugas menuangkan keresahannya akan dampak negatif dunia maya dalam setiap lirik. Seperti tajuknya, video dari single ini pun dibuat dengan sentuhan mengetik lirik di berbagai platform dunia maya.

Lantas, apa saja cerita Marcello Tahitoe tentang single terbarunya, Sampah Sampah Dunia Maya? Yuk, simak rangkuman selengkapnya seperti berikut ini.

2 dari 6 halaman

1. Ide Awal Single Sampah Sampah Dunia Maya

Marcello Tahitoe (Foto: Bambang E. Ros/Bintang.com)

Dunia maya dan media sosial memberikan pengaruh yang cukup besar dalam berbagai hal beberapa tahun belakangan. Beragam fenomena yang terjadi kemudian membuat Marcello Tahitoe tergerak untuk menuangkan keresahannya di single Sampah Sampah Dunia Maya.

"Awalnya saya nulis lagu ini yang tadi dibilang fenomena pengguna-pengguna social media yang notabene kurang begitu bijaksana akhirnya lumayan men-trigger saya untuk bikin lagu itu jujur saya," jelas Marcello Tahitoe kepada Bintang.com, baru-baru ini.

3 dari 6 halaman

2. Makna di Balik 'Sampah Sampah' di Dunia Maya

Marcello Tahitoe (Foto: Bambang E. Ros/Bintang.com)

Marcello Tahitoe menyoroti bagaimana fenomena negatif sangat mudah berkembang di dunia maya. Adapun sampah-sampah tersebut meliputi berita tidak benar hingga yang memiliki potensi memecahbelah.

"Kalau menurut saya yang sampah itu yang suka kasih hoax, berita-berita nggak benar, suka kasih konten-konten menebarkan kebencian, lebih pada yang punya potensi memecahbelah yang lumayan provokatif, saya sih nggak suka, perspektif saya seperti itu," tambahnya.

4 dari 6 halaman

3. Proses Penggarapan

Marcello Tahitoe (Fotografer: Galih W. Satria/Dok. Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Awalnya, Marcello Tahitoe terpikir untuk membuat single Sampah Sampah Dunia Maya pada tahun 2013 lalu. Namun proses penggarapannya baru terlaksana pada 2017 dan dibantu oleh tiga orang rekannya di band.

"Proses awalnya terjadi waktu tahun 2013 kalau tidak salah, cuma diproduksinya itu tahun 2017 awal dan waktu itu sempat kepikiran untuk mengajak teman-teman bandku sendiri ada Enos, Ardan, Momon. Kita biasanya manggung ngeband bareng terus akhirnya pas lagi produksi rekaman pengen ngajak mereka dan akhirnya produksi lagunya sama-sam," kata Marcello Tahitoe.

5 dari 6 halaman

4. Relevan dengan Saat Ini

Marcello Tahitoe (Foto: Andy Masela/Dok. Bintang.com)

Marcello Tahitoe merasa single Sampah Sampah Dunia Maya begitu relevan dengan keadaan saat ini. Mengingat banyak orang yang menghabiskan cukup banyak waktu di dunia maya dan menelusuri media sosial.

"Yang bikin gue lumayan yakin dengan single Sampah Sampah Dunia Maya ini karena relevansinya tinggi dengan keadaan zaman sekarang menurut gue, semua orang mengalami itu dan gue rasa 90 persen dalam waktu kita satu hari, kita melihat cell phone, menurut gue," jelas Marcello Tahitoe.

6 dari 6 halaman

5. Hal Menarik di Single Sampah Sampah Dunia Maya

Marcello Tahitoe (Foto: Adrian Putra/Bintang.com)

Marcello Tahitoe juga menyampaikan hal yang menarik dari single terbarunya, Sampah Sampah Dunia Maya. Selain dikemas dengan musik yang upbeat, singlenya dapat mengekspresikan keresahan yang juga dirasakan banyak orang tentang dunia maya saat ini.

"Yang menarik adalah selain itu bentuknya musiknya bikin semangat karena upbeat, mungkin bisa jadi channel yang istilahnya pas untuk mengungkapkan kekesalan kalian kalau melihat ada sampah-sampah dunia maya yang ditemukan dalam kehidupan di social media," tambah Marcello Tahitoe.