Fimela.com, Jakarta Beragam inspirasi turut mengiringi terbangunnya fondasi bermusik sebuah band. Meski tak selamanya menjadi acuan, tetapi sulit dipungkiri jika karya idola di masa lalu justru melahirkan eksplorasi di masa mendatang. Pee Wee Gaskins pun menuangkan 'warna' mereka pada hits lama dengan kemasan berbeda.
***
Adalah Salute To 90's, sebuah mini album yang merangkum lima lagu yang pernah berjaya di eranya. Band yang digawangi oleh Sansan, Dochi, Omo, Ayi, dan Aldy tersebut tak hanya merombak, tetapi juga menawarkan suguhan penuh kejutan dalam setiap penggarapan.
Tentunya, ini menjadi tantangan besar bagi Pee Wee Gaskins untuk memberi sentuhan tidak biasa namun, tak menghilangkan sisi sempurna dari lagu-lagu tersebut. Perjuangan berbuah manis. Persembahan istimewa akhirnya mereka rangkum dalam Salute To 90's.
Banyak pendengar, tak terkecuali Pee Wee Gaskins, mengakui pengaruh musik 90-an begitu besar dalam perjalanan menikmati karya cipta. Itu pula yang menjadi cikal bakal semangat dalam membuat band yang kini telah menyentuh usia 11 tahun tersebut.
"Karena lagu-lagu ini yang membuat kita semangat untuk bikin band pada waktu itu. Ini lagu yang kita dengerin sebelum kita punya album sendiri. Bisa dibilang DNA nya di sini," jelas Dochi, bassis Pee Wee Gaskins saat bertandang ke kantor Bintang.com di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Adapun kelima lagu yang menghiasi mini album Salute To 90's adalah Dan dari Sheila on 7, Salah dari Potret, Kangen dari Dewa 19, Pop Kinetik dari Rumahsakit, serta Terbaik Untukmu dari TIC Band. Pee Wee Gaskins juga turut menggandeng rapper Tuantigabelas dan band Agrikulture untuk berkolaborasi di project ini.
Pee Wee Gaskins berbagi kisah lebih mendalam terkait alasan mereka memilih kelima lagu, proses penggarapan, cerita di balik kolaborasi yang menarik, hingga perjalanan mereka bermusik selama 11 tahun. Simak wawancara eksklusif Bintang.com bersama Pee Wee Gaskin lewat rangkuman berikut ini.
Di Balik Mini Album Salute To 90's
Pee Wee Gaskins memperkenalkan mini album Salute To 90's sebagai bentuk respek mereka pada karya-karya yang sempat berjaya di masanya. Berikut ini mereka buka-bukaan mengenai berbagai hal tentang Salute To 90's.
Mengapa memilih recycle lagu-lagu 90-an di mini album Salute To 90's?
Sansan: Lagu-lagu ini berpengaruh besar terhadap kesinambungan dan kebersamaan rumah tangga Pee Wee Gaskins, DNA nya di sini sama kalau lagi nongkrong lagunya ini.
Bagaimana dengan pemilihan kelima lagunya?
Dochi: Karena waktu juga sih, kita bikin album ini masih banyak jalan promo-promo juga. Terus dikasih list juga banyak banget list nya tadinya malah masih ada beberapa lagi yang ada di list itu, cuma akhirnya yang sempat lima ini. Karena memang konsepnya juga nggak bikin full album, tapi mini album.
Bagaimana proses kalian bilang ke penyanyi aslinya?
Dochi: Yang pertama kali kita izin itu sama mas Eross Sheila on 7, waktu itu juga kita sekalian nanya lagunya apa yang pas buat Pee Wee Gaskins apa. Dia bilang kalau misalnya Kita atau yang upbeat ya biasa aja karena memang kalau Pee Wee Gaskins temponya segitu, dia pengen yang di luar ekspektasi dia.
Sansan: Sebenarnya dia ngasih kita PR buat coba ngerjain lagu Dan.
Dochi: Jadi, dari kitanya juga semacam challenge juga akhirnya garap dan sedemikian rupa jadinya seperti itu.
Kesulitan dari recycle lagu-lagu 90-an ke gaya kalian?
Dochi: Ada pasti, karena di kepala kita lagu itu sudah perfect terus kita harus aransemen yang nggak kepikiran juga.
Sansan: Karena lagu ini sudah bertahun-tahun ada di playlist kita masing-masing, selalu kita dengerin sampai akhirnya kita bingung ini mau diapain lagi. Cuman memang lagu ini yang kita pilih jadi, kebetulan kita juga kerja sama bareng Aska dari Rocket Rockers dan Adi dari Easy Tiger. Jadi, waktu itu satu hari buat ngerjain satu lagu dari ngerjain part intro sampai outronya bareng-bareng.
Berapa lama waktu penggarapan hingga akhirnya kalian merilis Salute To 90’s?
Dochi: Banyak sekali penambahan-penambahan kayak hari ini kita take, malam kita dengerin hasil take baru ada ide lagi kayaknya enak kalau ditambah layer gitar atau pas lagi band, tiba-tiba bagian yang harusnya diisi sama solo synth kepikiran dimasukin verse rap saja, tiba-tiba muncul lagi, muncul lagi.
Apakah Pee Wee Gaskins puas dengan hasil Salute To 90’s?
Sansan: Puas banget, karena dengerin lagu-lagu ini nuansanya berbeda sama lagu-lagu Pee Wee Gaskins yang sebelumnya, temponya berbeda tapi tetap ada nyawanya Pee Wee Gaskins di lagu ini. Kalau menurut gue, Pee Wee Gaskins sukses ngebawain lima lagu ini.
Alasan mengajak Tuan Tigabelas ikut kolaborasi di lagu Dan?
Dochi: Kebetulan main bareng sama Upi. Selain sama Tuan Tigabelas waktu itu sempat ngobrol juga sama Ariel Nayaka, Matter Mos, Putri Ramengvrl juga tapi akhirnya waktu itu komunikasi paling cepat sama Upi Tuan Tigabelas terus begitu dikasih dengar malamnya dia kasih draft nya. Langsung share ke anak-anak dan langsung ok. Harusnya besoknya kita rekaman tapi Upi masuk rumah sakit, tifus kalau nggak salah, baru setelah dia sembuh langsung kita rekam dan jadilah. Dia freestyle nya bagus dan cepet banget.
Bagaimana cerita kolaborasi bareng Agrikulture di lagu Terbaik Untukmu?
Dochi: Kalau Agrikulture sebenarnya juga nggak sengaja karena waktu itu manager kita, mas Mano baru balik dari Bandung satu travel sama Fandy terus mas Mano WhatsApp-an satu travel sama Fandy, ajakin collab aja dari sebatas omongan itu dia mengiyakan. Kita ketemuan akhirnya bikin dan jadi.
Bagaimana tanggapan pendengar setia dengan lagu-lagu 90-an yang kalian recycle?
Ayi: Bagus banget responnya kalau dari anak-anak yang lain, kayaknya gue yang paling sering lihat komentar-komentar di YouTube, Instagram. Mereka justru merasa Pee Wee Gaskins tampil beda sama musik terdahulu tapi tetap keren. Cuman ada beberapa yang komentar 'Pee Wee Gaskins bawain recycle lagu orang sudah mentok ide,' kita nggak mentok ide sebenarnya. Ini challenge buat Pee Wee Gaskins, sebenarnya kita keluarin album yang kita sendiri bikin pun sudah punya banyak banget tinggal meledakin doang.
Keinginan Pee Wee Gaskins untuk mini album Salute To 90’s?
Dochi: Mini album ini jadi lebih banyak yang kenal sama Pee Wee Gaskins karena lagu ini sudah dikenal dulu sama orang dari 90-an. Jadi, orang familiar sama Pee Wee Gaskins.
Menilik 11 Tahun Kebersamaan Pee Wee Gaskins
Pee Wee Gaskins juga mengungkapkan perihal 11 tahun kebersamaan hingga project mendatang. Salah satunya adalah dapat membuat satu festival atau gigs yang dapat menampung bakat-bakat bergenre sama dengan mereka.
Seperti apa kalian memaknai 11 tahun bersama?
Omo: Kalau gue sih, baru kali ini gue punya teman selama ini dan dengar pertemuan yang lumayan intens dari 2007 kita sampai sekarang setiap minggu pasti ada ketemunya sampai saat ini gue masih nyaman dan nggak pernah ada bosan. Mungkin bosan di kerjaannya kayak manggung keseringan kadang-kadang suka jenuh.
Bagaimana pasang surut Pee Wee Gaskins dalam berkarya?
Dochi: Biasanya semakin lama kita nggak pulang maksudnya makin lama kita bersama kayak tur sampai seminggu itu rasanya kalau sudah pulang ke rumah nggak pengen ketemu lagi. Sampai akhirnya kalau sudah perlu-perlu banget baru ketemu tapi giliran kita nggak ketemu lama, pasti pengen ketemu.
Apa project musik impian Pee Wee Gaskins?
Sansan: Kalau gue nggak ada yang belum kesampaian karena setiap Pee Wee bikin karya, gue puas. Levelnya kalau gue, misalnya album ini kita kerjain bareng-bareng, setelah kelar gue ngerasa puas banget. Begitu ngerjain album berikutnya jadi lebih puas lagi. Jadi itu menurut gue.
Ayi: Sama sih, yang terakhir ini malah menurut gue Pee Wee bisa berubah segininya dan nggak ada di antara kita berlima yang 'Ah ini musiknya bukan Pee Wee, stop jangan diterusin', nggak ada yang kayak gitu. Menurut gue ke depannya musik Pee Wee kalau menurut gue pribadi mungkin ini ok banget yang kayak gini nuansanya. Pengennya sih ada Pee Wee bikin acara yang isinya band-band sejenis dengan Pee Wee. Kayak festival, Pee Wee ada #makepoppunkgreatagain itu mungkin suatu saat nanti kita bisa bikin festival yang isinya musik-musik sejenis.
Aldy: Atau mungkin sebenarnya nggak festival, Pee Wee juga lahir dari kafe-kafe kecil, gigs-gigs gitu, impian anak-anak dari dulu mungkin bikin gigs kecil untuk kasih wadah yang genrenya sama dengan Pee Wee.
Sansan: Kalau misalkan dengan adanya gigs dan kita bikin wadah itu kita pengen ngebalikin Pee Wee Gaskins ke zaman itu di mana banyak banget gigs-gigs di Jakarta, di kota-kota di seluruh Indonesia yang akhirnya dulu itu dateng ke gigs itu keren. Mungkin next kalau kita bisa bikin kayak gitu, oke banget sih.
Next project Pee Wee Gaskins apa?
Dochi: Full album baru. Sama yang belum kesampaian juga pengen bikin satu album yang akustiknya sama ada orkestra-orkestra gitu. Belum digarap, baru ada ide-idenya.
Cara Pee Wee Gaskins menjadi eksistensi terus mengasah musikalitas seperti apa?
Dochi: Perbanyak reference sama pengelolaan media sosial yang baik. Kalau dari kita, dari dulu itu pertama kali bikin Pee Wee Gaskins, memang kita memanfaatkan social media. Nanti ada yang baru lagi kita kulik lagi, kita pilah mana bagusnya.
Bagaimana Pee Wee Gaskins menanggapi haters?
Dochi: Kita bersyukur dulu ada beberapa yang nggak suka karena dari situ kita jadi belajar apa yang tidak kita duga. Kalau dari kita nggak pernah takut kehilangan pede karena bro ada haters selalu ada ide jadinya.
Apakah itu tenaga Pee Wee Gaskins untuk berkarya?
Dochi: Iya sih, tapi kita sampai di satu poin di mana kita yang kita peduliin bukan gimana besok nggak ada haters tapi caranya besok kita ada inovasi terus dan pembuktian aja terus sampai akhirnya yang diomongin haters itu mereka sadar itu cuman sesuatu yang dibuat-buat dan dilakukan. Ujung-ujungnya apa yang mereka bilang nggak ada yang terbukti.
Salute To 90’s dapat sambutan hangat, Pee Wee Gaskins masih menikmati momen ini atau sudah ada pembicaraan soal produksi karya selanjutnya?
Dochi: Kita sudah mulai mikirin nanti kita rekaman di mana, kapan mau mulai rekaman, kalau misalnya ada ide, dikumpulin ide-idenya.
Sansan: Basically, Pee Wee Gaskins itu band yang sangat santai. Kalau sudah sampai di level ini, kita buat mikirin ke depannya, memang sudah kita pikirin tapi ngejalaninnya enjoy aja. Makanya di Pee Wee Gaskins, gue nggak tahu kalau di band lain, cuman kalau di Pee Wee Gaskins kita semua nggak pernah ngerasain pressure karena kita ngejalaninnya sambil senang-senang.
Dochi: Kita juga nggak pernah ada target harus kapan ngeluarin album, cuman kita suka apa yang kita lakuin. Nanti tiba-tiba sudah jadi album lagi.
Salute To 90's menjadi salah satu pembuktian Pee Wee Gaskins setelah tertantangan mengemas lagu-lagu 90-an dengan warna mereka. Eksplorasi musikalitas secara total mantap dituangkan dalam proses penggarapan. Tidak hanya di mini album tersebut, Pee Wee Gaskins juga siap menggali ide-ide segar lainnya untuk project musik mendatang. Sukses selalu, Pee Wee Gaskins.