Pasca-Gempa, Tim Crisis Center Kemenpar Terus Pantau Destinasi Lombok

Ahmad Apriyono diperbarui 07 Agu 2018, 13:20 WIB

Jakarta Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang merupakan salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia diguncang gempa 7,0 SR di kedalaman 15 km, berjarak 27 km timur laut Lombok Utara. Peristiwa bencana alam tersebut terjadi pada Minggu malam, 5 Agustus 2018, pukul 18.46 WIB.

Terkait bencana alam ini, Kementerian Pariwisata langung mengaktifkan Tim Crisis Center untuk memantau perkembangan terkini, terkait akses, amenitas, dan atraksi pariwisata yang terkait langsung dengan wisatawan lokal dan mancanegara.

2 dari 3 halaman

Lombok Internasional Airport Masih Beroperasi

Kini Gili Trawangan dapat diakses dari Bali menggunakan fast boat.

Menurut laporan resmi Kementerian Pariwisata, situasi bandara Lombok Internasional Airport (LIA) tadi malam pukul 21.50 usai terjadinya gempa bumi terpantau dalam kondisi normal dan tetap beroperasi. Begitu juga Ngurah Rai International Airport, Bali, tetap beroperasi dengan aman dan normal. 

“Alhamdulillah, semoga semua aman dan terkendali,” kata Menpar Arief Yahya di Jakarta.

“Pertama, kami turun prihatin dan berduka yang mendalam atas musibah bencana alam, gempa bumi susulan di NTB dan Bali,” Arief Yahya menambahkan.

Kedua, Menteri Pariwisata mengajak seluruh masyarakat Indonesia membantu berdoa, agar situasi dan kondisi di lapangan, baik di Lombok maupun Bali dapat segera normal kembali dan aman terkendali.

3 dari 3 halaman

Setop Hoaks

Ketiga, Menpar juga akan terus memberikan informasi terkini, tentang segala situasi yang terjadi, terkait 3A, yakni akses, amenitas, dan atraksi di destinasi Lombok dan Bali.

Lebih jauh, Arief Yahya meminta sesuai informasi dari BMKG agar masyarakat tetap tenang.

“Mudah-mudahan, itu semua akan membuat situasi semakin terang. Tidak banyak hoaks, tidak menciptakan kepanikan, dan semua bisa melewati situasi ini dengan baik,” ungkap Arief Yahya.