Fimela.com, Jakarta Sudah banyak penghargaan yang diraih dunia pariwisata Indonesia. Misalnya saja di tahun lalu, Indonesia mengungguli negara-negara di Asia Pasifik sebagai Best Destination of the Year dalam ajang perhargaan bergengsi The 28th Annual TTG Travel Awards 2017.
Penghargaan tersebut, sambung Arief, merupakan bukti Indonesia memang pantas berada di deretan pemain global di bidang pariwisata. Meski begitu kita tentu tak mau berpuas diri. Masih banyak yang harus dilakukan dan ditingkatkan, terutama oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Ada banyak cara yang ditempuh pihak Kemenpar. Misalnya saja dengan terus mendorong kehadiran destinasi berkelanjutan kelas dunia. Salah satu caranya melalui penghargaan Indonesia Sustainable Tourism Awards (ISTA) 2018. Di tahun ini, tema yang diangkat adalah Local Wisdom for Sustainable Development (Kearifan Lokal untuk Pariwisata Berkelanjutan).
What's On Fimela
powered by
"Cara yang paling cepat dan tepat yaitu dilombakan. Karena itu ISTA kembali digelar untuk mempercepat penerapan pariwisata berkelanjutan," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, dalam acara peluncuran ISTA 2018 di Balairung Soesilo Sudarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2018).
Menurut Arief Yahya, berdasarkan Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) World Economic Forum (WEF), Indonesia berada di peringkat 42 pada 2017, dan kini diproyeksikan naik peringkat ke-30 dunia pada 2019 mendatang.Untuk bisa mengejar peringkat 30 dunia, di antaranya dengan meningkatkan penilaian untuk pilar keberlanjutan lingkungan (environmental sustainability).
Saat ini, environmental sustainability Indonesia masih rendah karena masih berada di peringkat 131. Lonjakannya hanya sedikit, yaitu dari urutan 134."Karena itu kita mengajak publik, swasta, dan masyarakat untuk meningkatkan environmental sustainability. Caranya melalui ajang Indonesia ISTA. Event ini jadi ajang pemberian penghargaan untuk berbagai destinasi di Indonesia yang sudah berproses dan menunjukkan adanya hasil dari penerapan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan," ucap Menteri Arief Yahya.
3 Poin Utama ISTA
ISTA 2018 bukan hanya ajang untuk memberikan penghargaan. Namun juga untuk mengukur implementasi pariwisata berkelanjutan, terutama dalam pengelolaan destinasi wisata di Indonesia. Untuk pengembangan sustainable tourism, ada tiga poin utama yang harus menjadi perhatian. Yang pertama lingkungan.
Pengembangan sustainable tourism harus memperhatikan aspek pelestarian alam bebas, kualitas dan keamanan air, konservasi energi, dan lainnya. Yang kedua komunitas. Pariwisata berkelanjutan juga wajib mempertahankan atraksi, memiliki manajemen untuk pengunjung, memperhatikan kebiasaan pengunjung, menjaga warisan budaya dan lainnya. Aspek ketiga adalah ekonomi.
Sustainable tourism harus memantau perekonomian, ada peluang kerja bagi warga setempat, ada keterlibatan publik, ada penghargaan dan pemahaman bagi para turis, ada local access dan masih banyak lagi. Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri Bidang Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Valerina Daniel mengatakan, Permen Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan menjadi acuan. Khususnya bagi pemerintah, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya.
Tujuannya untuk pembangunan destinasi pariwisata berkelanjutan. Pedoman ini diselaraskan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Global. Juri Kehormatan ISTA 2018, Mari Elka Pangestu, menilai kegiatan ini sangat positif.
"Saya berterima kasih kepada Pak Arief Yahya. Karena program ini sudah dimulai tahun 2013 saat saya menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan dilanjutkan Pak Arief," ujarnya. Pembukaan pendaftaran ISTA 2018 sendiri sudah dimulai sejak 1 Mei dan akan berakhir 20 Agustus 2018. Formulir keikutsertaan dan persyaratan ISTA 2018 dapat diunduh di
Setelah pendaftaran ditutup, tim juri akan melakukan seleksi persyaratan administrasi para peserta pada 1-24 Agustus 2018 mendatang. Dari tahap seleksi persyaratan administrasi tersebut, akan dilanjutkan dengan tahap desk evaluation pada 24 -31 Agustus 2018. Tahap selanjutnya adalah pengumuman nominator pada 5-6 September 2018. Lalu dilanjutkan dengan visitasi lapangan atau pengamatan lapangan.
Dilanjutkan disertai tanya jawab pada 10 September sampai 14 Oktober 2018. Puncak ajang ISTA 2018 untuk menunjang pariwisata Indonesia ini adalah pemberian penghargaan yang akan berlangsung di Bali pada 8 November 2018 mendatang.