Vaksin MR, 3 Fakta yang Harus Kamu Tahu

Karla Farhana diperbarui 02 Agu 2018, 11:37 WIB

Fimela.com, Jakarta Vaksin MR atau vaksin Measles Rubella belakangan menjadi viral lantaran menuai pro dan kontra. Vaksin ini kabarnya tidak halal. Namun, terlepas dari pro dan kontra tersebut, ada hal lain yang lebih penting buat kamu tahu. 

Jadi, vaksin ini merupakan solusi pencegahan dan pengendalian campak serta rubella. Dilansir dari Liputan6, vaksin ini digunaan dalam kampanya MR tahap pertama di pulau Jawa 2017 lalu. Lantas tahap kedua, Agustus-September tahun ini di 28 provinsin luar pulau Jawa, yang didatangkan dari India. 

 

Buat kamu yang belum tahu, rubella ini merupakan sebuah penyakit yang juga disebut dengan campah Jerman. Penyakit ini menular, lho, makanya banyak orang merasa vaksin MR itu perlu untuk pencegahan. 

Penyebabnya, tulis Liputan6, adalah virus Rubella. Seperti demam berdarah, salah satu gejala yang paling kentara pada pasien rubella adalah demam dan bintik merah di kulit. 

Biasanya, virus ini menyerang para bayi dan anak-anak yang belum divaksin. Dengan vaksin MR ini, penyakit yang sangat menular dengan cepat bisa dicegah. Terus, apa lagi fakta di balik vaksin yang sekarang sedang banyak dibicarakan orang saat ini?

2 dari 3 halaman

Perlukah Kamu Jalani Vaksin MR?

Ini alasan mengapa ibu hamil tidak boleh disuntik MR. (Ilustrasi: Pexels.com)

Vaksin ini, tulis Hello Sehat, diberikan kepada semua anak usia 9 bulan hingga di bawah 15 tahun. Vaksin akan disuntikkan pada lengan atau paha anak. 

Meskipun sudah mendapatkan vaksin campak, ternyata kamu atau anak-anak tersebut masih perlu melakukan vaksin MR supaya si kecil mendapatkan kekebalan terhadap rubella yang berbeda dari campak biasa. Selain itu, vaksin MR juga disarankan untuk para calon ibu yang sedang merencanakan kehamilan. 

3 dari 3 halaman

Dilarang Vaksin MR Kalau Kamu...

Ilustrasi Vaksin (Khamidulin-Sergey/Shutterstock)

Vaksin MR memang nggak bisa diterima semua orang. Bahkan, ada larangan untuk beberapa orang untuk menerima vaksin ini. Dilansir dari Hello Sehat, kamu yang sedang menjalani radioterapi nggak bisa vaksin MR. 

Selain itu, kalau kamu mengonsumsi obat tertentu seperti ortikosteroid dan imunosupresan juga nggak boleh. Lebih jauh lagi, orang yang menderita leukemia, anemia berat, kelainan darah, fungsi ginjal, dan baru saja menjalani transfusi darah tak bisa mendapatkan vaksin MR.