Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan Total

Gadis Abdul diperbarui 27 Jan 2021, 12:56 WIB

Fimela.com, Jakarta Gerhana bulan total yang akan kembali menyapa masyarakat Indonesia pada 28 Juli 2018 mendatang menjadi salah satu pembahasan yang ramai dibicarakan saat ini. Ya, bagi masyarakat Indonesia tentunya ini adalah fenomena langka karena gerhana bulan total kali ini dapat disaksikan di seluruh Indonesia.

Tidak hanya itu, gerhana bulan nanti juga merupakan gerhana terlama yang terjadi pada abad 21. Selain di Indonesia gerhana bulan juga akan terlihat di Afrika Timur dan Asia Tengah. Lalu masyarakat di benua Afrika dan Asia juga mereka yang tinggal di Eropa, Australia, dan Amerika Serikat juga dapat menyaksikan sebagian dari gerhana bulan tersebut.

Pada saat gerhana bulan terjadi umat Muslim dianjurkan untuk mengerjakan salat sunah gerhana bulan. “Shalat sunah gerhana bulan dapat dikerjakan secara sendirian. Sementara cara shalat gerhana bulan dapat dilakukan dengan kaifiat shalat gerhana ala Madzhab Syafi'i atau ala Madzhab Hanafi dan MAdzhab Maliki,” tulis situs Nu.co.id.

Ilustrasi gerhana bulan total. (Foto: Bambang E.Ros)

Sebelum salat ada baiknya seseorang melafalkan niat terlebih dahulu sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.Artinya, “Saya salat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT.”

Adapun tata cara salat gerhana bulan menurut Madzhab Hanafi dan Madzhab Maliki adalah sebagai berikut:

1. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.

2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.

3. Baca ta‘awudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca salah satu surat pendek Al-Quran dengan jahar (lantang).

4. Rukuk.

5. Itidal.

6. Sujud pertama.

7. Duduk di antara dua sujud.

8. Sujud kedua.

9. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.

10. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Durasi pengerjaan rakaat kedua lebih pendek daripada pengerjaan rakaat pertama.

11. Salam.

12. Istighfar dan doa.

Salat sunah gerhana bulan juga dapat dikerjakan dengan ringkas. Seseorang membaca Surat Al-Fatihah saja pada setiap rakaat tanpa surat pendek atau dengan surat pendek. Ini lebih ringkas seperti keterangan Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam I’anatut Thalibin berikut ini:

ولو اقتصر على الفاتحة في كل قيام أجزأه، ولو اقتصر على سور قصار فلا بأس

Artinya, “Kalau seseorang membatasi diri pada bacaan Surat Al-Fatihah saja, maka itu sudah memadai. Tetapi kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat-surat pendek setelah baca Surat Al-Fatihah, maka itu tidak masalah,” (Lihat Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I’anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz I, halaman 303).

Itulah niat dan tata cara salat gerhana bulan yang bisa langsung kamu praktekkan saat gerhana bulan total yang terjadi pada 28 Juli 2018 nanti.

2 dari 3 halaman

Jadwal Gerhana Bulan Total 28 Juli

Ilustrasi gerhana bulan total. (Foto: Bambang E.Ros)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan gerhana bulan total pada 28 Juli nanti bisa diamati di wilayah Indonesia pada waktu dini hari. Fase gerhana bulan tersebut berlangsung tepat 13 menit usai tengah malam di Indonesia Barat. Sementara itu untuk puncak gerhana bulan sendiri bisa dilihat menjelang atau saat subuh hari.

Dilansir dari Antara, Kamis (26/7/2018), Kepala BMKG Manokwari, Papua Barat, Denny Putiray menjelaskan di wilayah Papua puncak gerhana baru akan terlihat pada subuh hari. "Kita di wilayah Papua bisa menyaksikan pada pagi hari. Saat bangun subuh kita bisa saksikan puncak gerhana," kata Denny seperti dikutip Antara.

Supaya tidak terlewat di bawah ini adalah tujuh tahapan gerhana bulan total yang akan terjadi pada 28 Juli nanti berdasarkan waktu di Indonesia barat, tengah dan timur.

1. Gerhana Mulai: pukul 00.13 WIB, pukul 01.13 WITA, pukul 02.13 WIT

2. Gerhana Sebagian Mulai: pukul 01.24,1 WIB, pukul 02.24,1 WITA, pukul 03.24,1

3. Gerhana Total Mulai: pukul 02.29,9 WIB, pukul 03.29,9 WITA, pukul 04.29,9 WIT

4. Puncak Gerhana: pukul 03.21,7 WIB, pukul 04.21,7 WITA, pukul 05.21,7 WIT

5. Gerhana Total Berakhir: pukul 04.13,5 WIB, pukul 05.13,5 WITA dan pukul 06.13,5 WIT

6. Gerhana Sebagian Berakhir: pukul 05.19,3 WIB, pukul 06.19,3 WITA dan pukul 07.19,3 WIT

7. Gerhana Berakhir: pukul 06.30,3 WIB, pukul 07.30,3 WITA, pukul 08.30,3 WIT

3 dari 3 halaman

Akan Ada Hujan Meteor

Ilustrasi gerhana bulan total. (Foto: Bambang E.Ros)

Kepada Tekno Liputan6.com, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaludin menjelaskan jika gerhana bulan total yang akan terjadi pada 28 Juli 2018 nanti juga akan dihiasi dengan hujan meteor. Tapi, hujan meteor tersebut nantinya tidak dapat dilihat secara utuh.

"Nanti di atas Bulan yang memerah, akan ada beberapa titik pancar hujan meteor, ada beberapa area yang akan mengalami puncak (hujan meteor) saat malam itu, seperti Southern Delta Aquarids (sekitar 20 meteor per jam) dan Piscic Austrinis (sekitar lima meteor per jam," ujar Thomas kepada Tekno Liputan6.com, Kamis (26/7/2018).