Fimela.com, Jakarta Kabar Demi Lovato mengalami overdosis telah menggegerkan Hollywood juga para penggemarnya di seluruh dunia. Sempat mengaku jika dirinya bersih dari narkotika dan alkohol selama enam tahun, nyatanya hal itu tak benar-benar dilakukan Demi.
Dalam sebuah wawancara di tahun 2011, saat mempromosikan single pertamanya 'Skycraper' setelah menjalani perawatan, Demi bercerita soal perjuangannya bisa lepas dari mabuk- mabukan.
"Setiap hari adalah sebuah perjalanan, dan itu akan menjadi perjuangan yang harus saya hadapi selama sisa hidup saya," katanya dikutip dari laman E!News.
Lebih lanjut Demi pun bertanya-tanya mengapa dirinya tak bisa seperti orang lain yang tidak ketergantungan pada alkohol dan obat-obatan, "Kadang-kadang saya berpikir, 'Mengapa saya tidak bisa normal? Aku tak akan sempurna, tapi... jika aku bisa melewati hari, itu yang terpenting," ujarnya.
Terkait kecanduannya, Demi pun mengaku jika setelah menjalani rehab yang ia jalani sejak tahun 2010, dirinya tak benar-benar bisa meninggalkan kebiasaan buruknya itu. Bahkan demi memenuhi rasa candunya, Demi menyelundupkan narkoba secara diam-diam.
"Saya menyelundupkannya di pesawat, menyelinap di kamar mandi menyelinap sepanjang malam, tidak ada yang tahu," aku Demi Lovato.
Merasa Malu
Demi sadar atas kondisi dirinya yang tak bisa lepas dari kebiasaan buruknya tersebut, hingga ia merasa dirinya sangat memalukan, "Memalukan melihat seperti apa diriku," ujarnya.
Baru-baru ini, setelah mengalami overdosis pada Selasa (24/7/2018) lalu, Demi yang kini telah sadar pun sempat merasa marah pada dirinya dan apa yang telah diperbuat.
"Demi masih sangat marah atas apa yang baru saja ia lalui, ia tengah memahami apa yang telah terjadi, dan apa yang harus ia lakukan untuk sembuh," ujar seorang sumber dikutip dari laman Hollywood Life.
Akan Jalani Rehabilitasi
Terkait kondisinya, orang-orang terdekat Demi pun menyarankan mantan kekasih Wilmer Valderrama ini untuk menjalani rehabilitasi.
"Dia merasa lebih baik dan ingin pulang ke rumah, tetapi timnya mendorongnya untuk langsung pergi ke (tempat) rehabilitasi di luar negeri, di mana ia bisa mendapatkan bantuan profesional yang dibutuhkannya," lanjut sumber tadi.