Kapan Sih Waktu yang Tepat Untuk Berhenti Memperjuangkan Sebuah Hubungan?

fitriandiani diperbarui 25 Jul 2018, 10:50 WIB

Fimela.com, Jakarta Mempertahankan sebuah hubungan bukanlah perkara mudah. Upaya-upaya yang dilakukan tak bisa sembarangan. Butuh konsistensi, butuh keteguhan hati, dan keyakinan yang kuat untuk terus berjuang.

Kadang, keras kepala dalam mempertahankan hubungan itu perlu. Tapi di atas itu semua, tahu apa yang diperjuangkan dan menilai kelayakannya dengan objektif itu juga diperlukan.

Tidak semua yang ingin kamu perjuangkan benar-benar layak kamu perjuangkan. Berjuang pun tidak mesti terus-terusan. Ada ritmenya.

Ada kalanya kamu harus beristirahat, lihat apakah yang kamu perjuangkan itu sendiri mau kamu perjuangkan? Kadang pula, kamu harus berhenti karena perjuanganmu mempertahankan hubungan itu seperti menangkap angin.

Sayang, tak semua orang memahami hal tersebut dalam mempertahankan hubungannya. Banyak yang tanpa sadar menyerahkan dirinya untuk berjuang dalam kesia-siaan. Padahal, tahu kapan harus berhenti berjuang itu semestinya sepaket dengan kemauan berjuang.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Waktu yang Tunjukkan Kalau Kamu Sudah Semestinya Berhenti Memperjuangkan Hubungan

Ilustrasi relationship. (Foto: pexels.com)

1. Ketika Dia Tidak Melakukan Hal yang Sama dengan Kamu

Jika itu terjadi, namanya kamu berjuang sendiri. Mau berharap apa sama hubungan di mana kamu jadi satu-satunya yang berjuang? Membangun hubungan itu tugas berdua, akan terlalu makan banyak waktu dan tenaga kalau kamu melakukannya sendiri. Bisa-bisa kamu fokus ke dia, tapi hidupmu sendiri terbengkalai.

2. Ketika Dia Hanya Mementingkan Dirinya Sendiri

Saat kamu butuh partner berjuang, semua yang dia pikirkan adalah tentang dirinya? Goodluck aja bertarung dengan ego, gengsi, dan kawan-kawannya. Selama dia tak berubah dari cara berpikir seperti itu, semua yang kamu upayakan lebih mendekat pada kesia-siaan dibanding keberhasilan.

3 dari 3 halaman

Antara Masa Depan dan Masa Lalu, Sikapnya Tidak Konsisten

Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com)

3. Ketika Pandangan Kalian Tentang Masa Depan Tak Bisa Disamakan

Berjuang mempertahankannya sekarang, buat apa kalau bukan masa depan? Nah, kalau pandangan akan masa depan kalian saja tidak sama, untuk apa kamu bersusah payah saat ini? 

4. Ketika Dia Terus Mengulang Kesalahan yang Sama

Artinya, cuma kamu yang belajar di sini. Cuma kamu yang berusaha membuat hubungan kalian jadi lebih baik. Dia tidak. Kamu banyak mengambil peran dalam mempertahankan, padahal hubunganmu itu punya kalian berdua, bukan kamu saja. 

Kalau sikapnya tak acuh ketika kamu sibuk memperjuangkannya, tinggalkan saja.