Fimela.com, Jakarta Dari masa ke masa musik dangdut nyaris tak pernah sepi peminat. Musik asal Indonesia ini dikenal merakyat, tapi juga tak jarang dibawakan di acara-acara megah.
Dinamika musik dangdut juga mengikuti perkembangan zaman. Karena itu lah banyak muncul fragmen-fragmen atau sub-genre lain seperti dangdut house, koplo, hingga dance dut.
What's On Fimela
powered by
Istilah dance dut sendiri datang dari Rahayu Kertawiguna, pendiri label musik Nagaswara. Genre ini mencakup lagu-lagu dangdut modern, termasuk Lagi Syantik yang fenomenal.
Rahayu menjelaskan dance dut memiliki warna yang berbeda dari dangdut tradisional. "Kalau dance dut soundnya lebih modern seperti elektronik, nggak pakai kendang atau suling. Ini terobosan baru, arahnya lebih ke musik yang kekinian," ujarnya saat dihubungi Bintang.com melalui sambungan telepon.
Sukses Lagi Syantik dan Dance Dut
Rahayu Kertawiguna juga menyorot kesuksesan Lagi Syantik dari kacamata sebagai CEO dan produser musik. Kesuksesan itu datang dari sesuatu yang sederhana.
"Lagunya familiar, terus liriknya juga bermain. Terus makin banyak yang suka dan viral, sampe anak-anak juga suka," ujarnya.
Lebih lanjut Rahayu juga berharap genre dance dut dapat bicara banyak ke kancah internasional. "Harapannya dance dut bisa memperkenalkan musik Indonesia ke negara-negara lain. Dengan kemasannya yang kekinian semoga dance dut makin banyak didengar di luar negeri," katanya.
Tentang Sosok Sibad
Rahayu juga melihat peran Siti Badriah sebagai sosok di balik sukses lagunya. Hal itu meliputi sikap dan keteguhannya dalam berkarya di industri musik.
"Sibad orangnya sederhana, nggak macem-macem. Tugas yang kita kasih dia nggak pernah nolak. Dia juga orangnya tidak gampang menyerah," pungkas Rahayu.