Fimela.com, Jakarta Denada hanya seorang ibu biasa. Ia juga punya hati yang rapuh. Apalagi menyaksikan beraneka tindakan para medis untuk Shakira Aurum yang didiagnosa dokter terkena leukimia. Ia sering ingin menangis dan menitikkan air mata. Namun ia tak boleh menumpahkan emosinya di depan putri semata wayangnya itu. Ia harus tegar dan terlihat kuat di hadapan putrinya.
Doa dan asa tiada putus dipanjatkan pada Sang Maha Kuasa agar memberikan yang terbaik untuk buah cintanya dengan Jerry Aurum itu. "Dan aku nggak pernah menangis di hadapan dia. Aku tahu, dia butuh aku untuk kuat," ujar Denada kepada Rumpi No Secret, Selasa (17/7/2018).
Menurut Denada, ia sengaja membawa Shakira untuk melakoni pengobatan di National University Hospital, Singapura. Serangkaian pengobatan dijalani Shakira di Singapura dan sekarang sudah berjalan kurang lebih satu setengah bulan.
Masih menurut putri penyanyi Emilia Contessa itu, Shakira telah melakoni kemoterapi dan serangkaian tes di rumah sakit tersebut. Kemoeterapi melalui obat telan, cair dan suntikan di rulang belakang. Setiap pekan dokter mengambil sampel sel darah Shakira yang diambil lewat sumsum tulang belakang.
Hatinya hancur menyaksikan beragam tindakan yang harus dialami buahhatinya. "Sedatif itu berarti dia tidak sepenuhnya tidur. Ia berada di satu stage, di mana ia tertidur tapi masih bisa mendengar. Hancur hati aku melihat dia seperti itu. Dan ia sekali seminggu ia harus menjalani itu. Dan aku nggak pernah menangis di hadapan dia. Aku tahu, dia butuh aku untuk kuat," ujar Denada.
Naik Turun
Pasca menjalani tindakan seperti kemoterapi kondisi Shakira belum bisa langsung stabil. Kata Dena efek kemoterapi kondisi tubuh dan imunitasnya turun. Kondisi itu membuat ia juga tak mau jauh dari sang buah hati. Ia ingin memberikan kekuatan pada Shakira. Ia tak boleh menangis dan terlihat sedih meski kondisinya membuat Dena menitikkan air mata.
Saat membawa Shakira ke acara yang dipandu oleh Feni Rose itu, kondisi Shakira dalam keadaan sedikit demam. Suhu tubuhnya lebih dari 38 derajat. Kondisi itu membuat dokter meminta Dena memasukkan Shakira ke rumah sakit untuk diopname.
Tunda Kemoterapi
Karena kondisi Shakira yang kurang fit, jadwal kemoterapi yang sudah direncanakan terpaksa ditunda. Dena harus berhubungan lagi dengan dokter yang merawatnya untuk melakukan penjadwalan ulang. Kemoterapi barus bisa dilaksanakan saat keadaan Shakira sudah pulih.