Fimela.com, Jakarta Nikita Mirzani kembali menjadi perhatian insan media. Kabar soal dirinya menutup tubuhnya dengan busana hijab berbarengan dengan persoalan rumah tangganya dengan Dipo Latief yang terancam karam. Mengetahui Niki mendapat aneka persoalan, sahabatnya Ruben Onsu memberikan saran agar dia menjauhi media sosial.
Sekilas saran ini seperti bisa menjadi alternatif solusi buat ibu dua anak itu. Tapi di era digital yang sudah serba media sosial ini apa mungkin Niki bisa menjauhi media sosial. Soalnya selama ini ia malah curhat dan sekaligus mencari fulus melalui media sosial juga. Sebuah dilema yang begitu berat.
Mengetahui Niki memutuskan untuk berhijab Ruben memberikan dukungan penuh. "Pesan saya gini, saya sangat support kalau itu baik. Tapi, sama sekali tidak mendukung kalau lu (Niki) mau membuka (hijab). Jadi, kalau berhijab, berhijab dari hati dan tidak akan pernah membuka lagi," sarannya.
Agar apa yang sudah dipilih makin mantab, menurut Ruben Niki harus menghindari social media atau media sosial. "Ketika nanti akan ada berita ini, berita itu, saya bilang fokus ibadah, fokus dengan apa yang sudah lu lakukan. Jadi, nggak usah peduliin lagi apa kata orang. Hindari social media. Itu yang saya bilang," tandasnya.
Sebelum ibu dua anak ini memutuskan untuk berhijab, ia sudah biasa menggunakan akun instagram Niki untuk berbagai keperluan. Mulai dari sekadar pamer diri, up date kegiatan, menyindir teman artis yang bertingkah aneh, menyudutkan orang yang dianggapnya berlebihan sampai menerima endorse dari beragam produk yang membutuhkan jasanya dalam mempromosikan produk barang dan jasa.
Setelah Nikita Mirzani berhijab pun, tak surut mereka yang hendak mempromosikan barang dan jasa yang mereka punya kepada publik lewat IG miliknya. Malah sebaliknya kecendrungan mereka yang meminta jasa endorse pada akun IG miliki Niki meningkat. Ketika Ruben Onsu menyarankan dia menjauhi media sosial saat ia ada persoalan dengan Dipo Latief?
Pontensial
Bagi Nikita Mirzani dan negerasi yang sudah amat tergantung pada media sosial; instagram dan sejenisnya, akan amat sulit ketika diminta menjauhi. Soalnya sudah sampai pada tingkat ketergantungan. Apakah hanya sekadar mengabarkan kegiatan kepda publik dan khususnya penggemar sampai mengais fulus yang nominalnya nyaris tak terbatas.
Silahkan dikalkulasi sendiri kalau dia misalnya mematok harga Rp puluhan juta untuk satu kali post materi foto dan materi video. Dalam sepekan dia bisa terima 3 sampai 4 produk untuk endorse. Tentu ini semua potensi ekonomi yang amat menjanjikan. Sekali lagi apakah rela Niki memenuhi saran sahabatnya untuk menjauhi media sosial?
Melihat gelagat yang ada tampaknya Niki akan sulit melepas peluang yang sudah di pelupuk mata kini. Apalagi potensi ekonominya tidak kecil. Saran yang diberikan Ruben mungkin akan diterima. Namun untuk dilaksanakan sepertinya kecil kemungkinan.
Itu baru dari sisi ekonomi. Belum lagi ketika IG dijadikan sarana untuk berkomunikasi dengan penggemar dan update kegiatan sehari-hari. Makin bertambah lagi faktor yang membuat berat meninggalkan aktifitas ber-IG-ria seperti yang dilakukan anak-anak jaman now.
Media sosial alias medsos seperti pisau bermata banyak. Dia bisa dijadikan sarana untuk berkomunikasi, mengabarkan beragam kegitan dan juga bisa menjadi senjata untuk menyindir bahkan menyerang orang lain. Melalui IG-lah Nikita Mirzani mengabarkan kepada publik siapa sebenarnya Dipo Latief. "Serangan" yang ia lakukan ini amat telak. Apalagi orang tang ia serang sama sekali tidak melakukan serangan balik. Jadi apakah Niki akan mengikuti saran Ruben? Kita tunggu saja.