Cerita Cinta, Chua Kotak-Firmansyah Mahidin Putra

Asnida Riani diperbarui 14 Jul 2018, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Jodoh memang siapa yang tahu. Pertemuan tak sengaja antara Swasti Sabdastantri atau yang lebih dikenal sebagai Chua Kotak dengan Firmansyah Mahidin Putra malah mengantarkan mereka pada jalan sehidup semati.

"Ketemunya itu nggak sengaja. Lagi nongkrong sama teman. Kita saling nggak kenal pas itu. Sampai akhirnya kenalan, dia nggak tahu kalo aku musisi, aku juga nggak tahu dia siapa," cerita Chua ketika berbincang lewat sambungan telepon dengan Bintang.com, Senin (9/7).

Diakui Chua, tak ada sama sekali niat untuk pacaran, apalagi menikah, ketika sudah saling mengenal. Namun, seiring waktu berjalan, ia terkejut sendiri ketika menemukan kecocokan dengan sosok Firman.

Chua Kotak dan Firmansyah Mahidin Putra. (Instagram/chuakotak)

Satu frekuensi ini akhirnya membawa mereka berbicara pada hubungan yang lebih serius. Chua sendiri mengatakan, saat itu, ia tak lagi mencari pacar, namun suami yang nantinya bakal jadi pendamping hidup.

Lucunya, baik Chua Kotak maupun Firmansyah Mahidin Putra bukan lah tipe dari masing-masing mereka. "Aku tuh bukan tipe dia banget. Dia sebetulnya suka yang cewek banget gitu. Aku sendiri bukan tipe yang suka anak mobil. Tapi, akhirnya malah nyambung. Dari awal aku memang mau cari suami," tambah Chua.

2 dari 3 halaman

Sosok Firmansyah Mahidin Putra yang Meyakinkan Chua Kotak

Bukan satu perkara mudah untuk membuat yakin Chua Kotak sebenarnya. Namun nyatanya, luluh juga perempuan 30 tahun itu dibuat Firmansyah Mahidin Putra. Pribadi sang suami disebut jadi faktor utama yang membuatnya yakin melaju ke pernikahan.

"Lebih ke sosok tanggung jawab. Pandangannya lebih maju. Bisa jadi pengingat. Aku paling susah buat diubah. Cuma dia (Firman) yang bisa," papar Chua. Sebelum jauh melangkah, mereka pun punya ritual yang terbilang unik.

Firmansyah Mahidin Putra dan Chua Kotak. (Instagram/firmansyah_mp)

"Jadi, kita ada komitmen buat ngasih tahu masa lalu masing-masing sedetail mungkin. Betul-betul apapun. Awalnya ya berantem. Tapi, akhirnya itu yang jadi fondasi sampai sekarang. Jadi, orang mau ngomong apa, kita sudah tahu duluan," ucap ibu anak satu tersebut.

3 dari 3 halaman

Tahun ke-4 Pernikahan Chua Kotak dan Firmansyah Mahidin Putra

Setelah 5 tahun pacaran, Chua Kotak dan Firmansyah Mahidin Putra pun menikah dan sekarang sudah sampai ke tahun ke-4. Perubahan yang dirasakan setelah sekian lama bersama adalah tingkat cemburu yang makin terkendali.

"Bedanya paling kayak sekarang kita sudah sama-sama tahu. Dulu mah cemburuan. Ke mana-mana aja ditanya sama siapa, pulang sama siapa, gitu-gitu. Tapi, sekarang kepercayaannya sudah terbentuk. Jauh lebih santai," ungkap Chua.

Demi menjaga excitement masing-masing, mereka pun mengaku masih menyempatkan waktu untuk jalan berdua, meski sedekar nonton di bioskop. "Kita biasanya suka nonton. jalan, makan. Ada waktunya berdua saja," ujarnya.

Firmansyah Mahidin Putra, Chua Kotak, dan anak mereka Raja Sabdasaka Putra Firmansyah. (Instagram/chuakotak)

Soal badai yang menerpa rumah tangga mereka, Chua dan Firman selalu berusaha menyelesaikan itu berdua. "Apapun masalah yang dihadapi, kita omongin berdua. Orang nggak perlu ada yang tahu. Kalaupun melibatkan keluarga, berarti itu sudah parah banget. Tapi, sejauh ini kita bisa atasin," kata Chua.

Sementara di mata Firman, Chua adalah sosok istri, juga ibu yang sangat bertanggung jawab. "Ya kalau orang mikirnya dia ibu biasa saja. Padahal, sangat bertanggung jawab sama anak. Betul-betul tentang semua hal. Ke anak itu telaten banget. Orangtuanya saja nggak nyangka. Tapi, dia betul- betul ngebuktiin bisa," cerita Firman.

Akhirnya, menjadi seorang ibu, sekaligus istri bagi Chua adalah tentang menemukan perspektif baru. "Ternyata tidak semudah yang kita bayangkan (jadi ibu dan istri). Kalau dulu kan kita mikirnya, 'Ah bisa bisa'. Tanggung jawab itu yang sangat susah. Pantas orangtua bilang kita mikir-mikir dulu (sebelum menikah)," ucapnya.

"Apalagi, aku punya pekerjaan, punya penghasilan sendiri. Membantu, sekaligus memberatkan. Soalnya ternyata perempuan kerja, punya uang sendiri itu punya ego tinggi. Itu yang susah bagaimana aku kontrol," tandasnya.