Fimela.com, Jakarta Seks memang seharusnya nggak terasa sakit. Dalam hubungan rumah tangga, seks seharusnya bisa dinikmati sehingga kamu dan pasangan bisa saling memberikan perhatian dan kasih sayang lewat sentuhan.
Tapi, ada kalanya kamu merasa sakit saat menerima penetrasi. Karena banyak kaum Hawa yang 'ditakut-takuti' soal kanker serviks dan penyakit seksual lain seperti fibrosis dan lainnya, rasa sakit ini langsung bikin mereka panik.
Padahal, rasa sakit saat menerima penetrasi ini nggak selamanya jadi tanda penyakit. Misalnya, pada saat bercinta pertama kali dengan pasangan.
Dilansir dari Women's Health Magazine, ketika vagina stretched out untuk pertama kali, biasanya cewek akan merasa sedikit sakit. Tapi, rasa sakit ini sebenarnya wajar.
Karena, seks-seks selanjutnya tak lagi akan terasa sakit. Namun, banyak juga cewek yang masih merasakan hal ini meski sudah bercinta beberapa kali dengan sang suami.
Lantas, haruskah kamu langsung penik? Salah seorang teman saya yang sudah menikah selama 3 tahun beberapa hari lalu mengeluhkan hal ini. Tapi, sayangnya saya hanya bisa mendengarkan. Karena, selain saya bukan dokter, saya nggak bisa memberikan arahan atau saran untuk memperbaiki kehidupan seksnya.
Saya cuma bisa bilang, lebih baik ke dokter untuk memeriksakan kondisinya. Supaya dokter bisa melakukan pemeriksaan dan tes yang proper. Hasil pemeriksaan dan tesnya pun jelas.
Masalahnya, teman saya yang satu ini justru nggak pergi ke dokter. Tapi malah googling dan langsung percaya dengan apa yang ditulis beberapa artikel.
Dalam artikel-artikel tersebut dituliskan, ada beberapa penyebab seks terasa sakit, terutama saat cewek menerima penetrasi. Antara lain, karena ada fibrosis, kanker serviks, atau juga penyakit lain seperti infeksi, endometriosis, dan lain sebagainya.
Membaca informasi ini, teman saya langsung panik. Tapi nggak berani datang ke dokter dan juga berkata jujur kepada suaminya. Lagi-lagi, saya yang sama sekali belum berpengalaman yang jadi tempat curhat. Akhirnya, saya sarankan untuk tetap tenang dan pergi ke dokter.
Saya yang penasaran akhirnya langsung mencari-cari sumber yang terpercaya mengenai masalah seks dalam rumah tangga ini. Ternyata, nggak selamanya rasa sakit pada saat melakukan hubungan seksual itu patut kamu khawatirkan. Pasalnya, ada beberapa penyebab rasa sakit ini yang nggak terlalu berbahaya.
What's On Fimela
powered by
Kurang Foreplay dan Stres
Dilansir dari Prevention, banyak pasangan suami istri yang skip foreplay. Atau, nggak melakukannya dengan durasi yang cukup lama. Soalnya, pria mungkin bisa saja langsung siap untuk melakukan penetrasi.
Tapi sayangnya, hampir semua cewek membutuhkan waktu yang lebih lama hingga akhirnya mereka siap untuk bercinta. Makanya, foreplay itu nggak boleh dilewatkan. Justru, Prevention menulis, pasangan suami istri harus menyiapkan waktu yang agak lama untuk saling bermesraan terlebih dahulu sebelum melakukan hubungan seksual.
Melalui foreplay, dinding vagina akan mengeluarkan cairan pelumas alami yang akan membantu penetrasi lebih lancar dan nggak sakit.
Selain kurangnya foreplay, WebMD juga menulis, ada banyak cewek yang stres. Entah karena kerjaan di kantor, soal anak-anak di rumah, atau juga masalah lain yang nggak bisa hilang dari pikiran.
Memang sih, seks bisa membantu baik cowok atau pun cewek untuk lebih relax, nyaman, dan mengurangi stres. Karena, ada hormon oksitosin yang dilepaskan tubuh saat kamu sedang bercinta. Namun, stres yang cukup berat dan serius bisa membuat vagina lebih kering dari biasanya.
Dan hal ini bisa saja menjadi masalah utama kamu merasa kesakitan saat menerima penetrasi. Nah, saat teman saya ini memeriksakan diri ke dokter kandungan, ternyata dia mengalami stres yang cukup berat karena persoalan rumah tangga. Terjawab sudah, kalau rasa sakit saat menerima penetrasi nggak selamanya perlu dikhawatirkan dan jadi pertanda bahaya.
Karla Farhana,
Editor Sex and Health Bintang.com