Fimela.com, Jakarta Luluh sudah Derby Romero. Aktor yang identik dengan karakter Sadam di film Petualangan Sherina ini sudah melabuhkan cintanya pada Claudia Adinda. Keduanya pun meresmikan cinta mereka dalam janji pernikahan pada 14 Oktober 2017 lalu di Bali.
***
Namun, nyatanya, cinta milik lelaki berdarah Batak itu tak semata untuk sang istri. Di lain pihak, jauh sebelum bertemu dengan Claudia, Derby sudah memiliki cinta lain yang tertanam sejak lama, begitu lama.
Cinta lama yang dimaksud adalah kegemaran lelaki 28 tahun itu terhadap beberapa hobinya. Ya, sedari kecil, Derby mengaku sudah hobi mengoleksi berbagai jenis miniatur seperti mobil dan action figure. Seiring waktu bergulir, hobinya pun melebar jadi mengoleksi motor klasik.
"Semua sebenarnya hobi gue dari kecil. Mainan itu gue dari kecil. Kan nggak bisa ngoleksi, SMA lah gue bisa mulai nabung buat beli mainan yang mau gue koleksi," ucap Derby saat berbincang dengan Bintang.com di Aruba Resto di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin (2/7).
Lalu, bagaimana Derby Romero menjalani dua cintanya itu sekaligus? Lewat sebuah wawancara eksklusif, pemain film I Love You from 38000 Feet ini bercerita tentang keikhlasan sang istri saat dirinya mendua, juga keseruan saat menjalani hobi otomotif.
Rumah Tangga Santai ala Derby Romero dan Claudia Adinda
Belum genap satu tahun Derby Romero menjalani rumah tangganya dengan Claudia Adinda. Lelaki bertato itu mengakui kini dirinya tengah menikmati status baru sebagai seorang suami. Ia dan sang istri sepakat untuk menunda kehadiran anak, guna merasakan nikmatnya berpacaran setelah menikah.
Belum se-tahun menikah dengan Claudia Adinda, bagaimana rasanya?
Seru. Sekarang gue lebih terurus. Setelah nikah tuh seru banget. Karena mungkin memang kita dari pacaran juga seru. Apapun bercanda, jadi fun banget. Di rumah tangga juga dibawa fun. Kebetulan gue sama dia punya banyak hobi yang sama. Jadi, kita sering lakukan itu bareng-bareng.
Apa yang berbeda setelah menikah?
Perbedaannya mungkin di gue. Gue dulu berantakan banget, cuek banget. Setelah sama dia, gue jadi lebih rapi, lebih yang tertata lah. Jadi, orang yang lebih baik.
Claudia Adinda itu istri yang seperti apa sih di rumah?
Dia hobi masak. Cuma dapur (di rumah) belum jadi. Jadinya belum bisa masak-masak. Dia juga hobi bersih-bersih. Kayak kemarin, Lebaran kita di rumah berdua doang. Gue mau bantuin (bersih-bersih) nggak boleh. Bukan karena dia nggak ngasih, cuma dia nggak percaya. Dia tahu gue nggak akan se-bersih dia. Jadi, ya sudah gue sebagai suami cuma duduk-duduk doang hahaha.
Ada nggak hal yang baru kalian lihat dari pasangan saat sudah tinggal satu atap?
Nggak ada. Kita dari dulu memang terbuka banget. Buat gue, hubungan itu intinya keterbukaan. Apalagi pas mau nikah, lu harus tahu dong pasangan lu seperti apa. Mungkin dia yang kaget ternyata gue ngorok kenceng banget hahaha.
Kalau boleh tahu, apa sih suka-dukanya setelah menikah?
Gue nggak pernah lihat, apalagi kalau sudah nikah itu nggak boleh ada dukanya, harus suka. Dari dulu gue sama dia sejak pacaran selalu fun, happy, bahkan mungkin nggak pernah berantem. Jadi, sampai sekarang dan ke depannya pun menurut gue kita akan seperti itu.
Untuk momongan, sengaja nunda atau seperti apa?
Iya karena mau pacaran dulu lah ibaratnya. Tapi, kalau bisa dalam waktu dekat ini lah mudah-mudahan. Karena gue sama istri kemarin memang mau pacaran dulu. Maksudnya masih masa honeymoon lah. Siapa tahu entar ada waktu honeymoon langsung dapat momongan. Aamin.
Mau honeymoon ke mana?
Banyak sih. Kita mau ke US sama Maldives. Mudah-mudahan. Nunggu kerjaan selesai semua. Gue nggak mau pergi ada beban, pikiran kepecah sama kerjaan, nggak mau. Gue mau kelar semua dulu. Jadi, pas honeymoon nggak harus mikir ini-itu.
Belum ada desakan soal anak dari orangtua?
Nggak, bebas. Terserah kita. Paling kayak, 'Mana dong cucu nih?', 'Iya nanti dulu sih'. Mereka tahu juga kita memang penginnya pas nyantai lah. Gue lagi hectic banget. Jadi, ya kita penginnya nyari waktu yang kosong. Karena gue pengin kalau nanti istri gue hamil atau punya anak tuh gue nggak se-hectic ini.
Dukungan Istri untuk Hobi Derby Romero
Sibuk bekerja di industri hiburan, ditambah statusnya sebagai suami tak menghalangi Derby Romero untuk terus menjalani berbagai hobinya. Bahkan, Derby mengatakan jika istrinya sangat mendukung setiap kegemaran, termasuk hobi mahalnya di bidang otomotif.
Sekarang lagi sibuk ngapain saja sih?
Sekarang lagi sibuk di film. Saya punya PH (Production House) sendiri. Lagi belajar. Kemarin juga baru selesai produce film, sama baru selesai nge-direct film juga. Yang terdekat juga baru selesai syuting film sama Screenplay. Paling itu saja sih. Sama biasa lah disela-sela itu mengerjakan hobi gue, mainan dan motor.
Mulai nge-direct dan produce film sendiri, ceritain dong?
Itu memang sudah cita-cita gua. Sebenarnya dari 2012 gue sudah ada tim sendiri, sudah mau jalan. Cuma kemarin lagi sibuk sinetron striping. Jadi, waktunya nggak sempat. Setelah semuanya rampung jadi langsung kerjain fokus. Filmnya tentang motor, drama gitu. Itu gue yang direct, produsernya partner gue.
Sengaja bikin film terkait hobi motoran?
Iya dong. Ngerjainnya seru kan.
Hobi motor sampai buka bengkel?
Awalnya itu bengkel pribadi buat ngerjain motor sendiri. Tapi, ujung-ujungnya teman bilang, 'Buka lah buat umum'. Akhirnya buka dan jadilah bengkel Flash Rabbit Custom ini.
Hobi motor kan mahal, istri complain nggak?
Nggak sih. Gue nggak terlalu boros kalau di motor karena gue ada bengkel. Jadi, ngerjain segala sesuatunya sendiri. Paling gue di-complain kalau sudah belanja hobi-hobi gue yang lain, kadang-kadang nggak kekontrol.
Kan gue hobi action figure, hobi die-cast model kits. Jadi, kalau sudah belanja tuh, wah. Karena kan ada barang yang langka dan segala macam. Tapi, itu pun di-support. Dia (Claudia) tuh men-support gue apapun asalkan itu positif.
Dengan hobi itu gue kan jadi doyan di rumah, menurut dia itu bagus. Kayak hobi action figure, gue dibeliin yang baru sekalian sama lemarinya. Katanya biar nggak berantakan. Jadi, dia support sekali, beruntung gue.
Kalau ngomongin hobi, lu tipe yang izin dulu baru beli, atau beli dulu baru minta maaf?
Gua terbiasa untuk minta izin. Cuma gue selalu ngajarin teman-teman gue untuk minta maaf hahaha. Karena gue nggak pernah dilarang juga. Jadi, gue nggak pernah ada di posisi yang gue harus bohong karena pasti discuss dan pasti diizinin, kecuali yang mahal banget.
Gue pasti ngomong kalau soal motor, kecuali mainan. Gue beli (mainan) karena kecil kan, nggak kelihatan kan, nggak mahal juga. Cuma pas datang kok banyak, gue juga lupa. Nah, itu gue kena marah. Jadi, gue selalu ngajarin teman-teman gue mending minta maaf daripada minta izin. Cuma gue nggak pernah karena istri gue sangat supportif. Jadi, apa-apa ngomong.
Ngomongin hobi motor, ada berapa sih koleksi motor klasik lu?
Lumayan lah, ada beberapa. Kalau yang sudah jadi, ready, tuh ada enam. Yang belum jadi ada tiga karena dulu gue koleksi mesin-mesin tua dan belum gue kerjain semuanya.
Suka touring juga?
Terakhir sebelum nikah itu dari Jakarta sampai Bali motor-an. Kalau normal mestinya 3 hari itu sampai, gue ngabisin dua minggu lebih karena keliling Jawa waktu itu. Di Bromo saja kita bisa beberapa hari waktu itu karena sekalian, Ya istilahnya let's get lost lah, ke mana saja terserah.
Serunya touring naik motor?
Lu akan ngelewatin daerah yang mungkin seumur hidup lu sebagai orang Indonesia, apalagi anak kota, nggak akan pernah ngelewatin daerah itu. Gue ngelewatin banyak daerah yang mungkin seumur hidup lu, lu belum pernah lihat, dan gue sudah.
Dari pelosok, hutan, jurang, karena gue memang benar-benar terserah kita, gimana roda ngajak saja. Lu juga ketemu orang baru, nyobain makanan daerah yang mungkin nggak ada di Jakarta. Terus udaranya lah, jauh banget sama Jakarta. Orang kalau bilang luar negeri kan indah banget ya, tapi Indonesia nggak kalah sama luar negeri. Banyak daerah bagus banget yang mungkin lu nggak tahu.
Ada pengalaman yang luar biasa saat touring?
Banyak, salah satu yang paling nggak bisa gue lupain tuh Bromo. Kalau Bromo sudah biasa, cuma gue saat itu baru sampai jam 3 pagi, jam 4 berangkat lagi dan sendirian. Itu gue mau sampai ke atas paginya, langsung ke negeri di atas awan.
Karena kalau mau lihat sunrise kan nyewa jeep dan trail, nah gue bawa motor sendiri yang bannya sebenarnya buat aspal. Cuma gue pengin motor gue di atas. Gue pergi lah ke atas dengan jarak pandang cuma semeter, ban licin banget, cuma itu pengalaman yang nggak akan gua lupain karena pas sampai atas itu kebayar banget. Lihat sunrise indah banget. Itu yang menurut gue paling wow.
Sudah tempuh jarak Jakarta-Bali pakai motor, rencana selanjutnya mau ke mana?
Ke Kilometer nol (Sabang). Kayaknya seru saja jalannya. Dari Jakarta terus nyebrang dan telusurin sampai ujung. Cuma belum sempat waktunya, kemarin ngitung sama anak-anak. Apalagi dengan gaya kita yang maunya nyantai, bisa abis sebulan, gue nggak kerja dong hahaha.
Kalau ada pertanyaan, bedanya rasa cinta lu ke istri sama ke motor, jawabannya bagaimana?
Istri ya istri, belahan jiwa. Hobi ya hobi. Hobi buat gue pelepasan kita. Kayak lu stres, lu cape, ya lu buangnya ke hobi. Gue suka hobi yang ngajah otak gue kayak nge-motor, nge-desain. Kayak bikin model kits memang gampang? Susah, bisa sampai sebulan. Gue suka yang gitu. Jadi, yang tadi mikirnya banyak hal jadi fokus ke satu hobi kita itu jadinya yang lain bisa dilupain.
Bisa sampai lupa waktu nggak saat lu ngejalanin hobi, kayak motoran gitu?
Nggak juga. Gue sangat bisa membagi waktu. Gue tahu nih gue di bengkel mau sampai jam berapa, itu semuanya sudah dipikirin. Karena gue kan juga mau pulang karena gue kangen sama istri, mau makan bareng, mau ngerjain hobi gue yang lainnya juga. Gua nggak pernah dibatasin waktunya sama bini gue. Kayak gue mau riding, pulang jam berapapun ya nggak apa-apa, asal hati-hati.
Berandai-andai suatu saat istri lu ngelarang lu ngelakuin hobi-hobi lu itu, bagaimana kira-kira?
Gue tahu bini gue nggak akan seperti itu. Makanya dia married sama gue. Dia tahu gue gila motor. Kalau dia ngelarang pasti dia nggak akan married sama gua, karena gue juga nggak akan ngelarang dia.