Fimela.com, Jakarta Pernah kah kamu membayangkan menjadi korban bully sejak usia muda di sekolah dasar, di mana kebanyak anak-anak menggunakan waktunya untuk bermain dan belajar, tetapi kamu justru berada dalam masa sulit dan tak menyenangkan, karena jadi sasaran ejekan?
Semoga itu tak terjadi padamu ya. namun mirisnya, hal tersebut harus dialami oleh seorang remaja bernama Chloe Robson (16) asal Inggris, yang diintimidasi oleh teman-teman sekolahnya sejak usia 7 tahun.
Di usianya yang memasuki masa remaja Chloe pun sempat merasa takut saat dirinya hendak datang ke acara prom. Ya, dia takut akan reaksi teman-temannya yang tak berhenti mengintimidasinya.
Beruntungnya, ketakutan itu tak lagi perlu dirasakan Chloe, karena pamannya Grant Robson menyelematkannya dari para pengganggu, dengan mengajak teman-teman bikers-nya untuk mengawal keponakannya itu.
Melansir laman Bored Panda, pada tanggal 28 Juni 2018 lalu, Grant mengajak 126 orang teman-teman bikers-nya dari “North East Bikers Against Bullies” untuk mengawal Chloe yang menjadi korban bully. Usaha itu pun tak sia- sia, karena membuat Chloe jadi lebih berani dan percaya diri, serta membuat teman-teman sekolahnya tercengang.
"Ini adalah kejutan besar saat kami mendengar suara mesin dan semua bikers muncul. Aku tak berharap banyak, tapi itu membuat saya merasa didukung dan percaya diri," ujar Chloe yang menjadi korban bully.
Reaksi Teman Chloe
Saat Chloe datang bersama rombongan bikers, teman-temannya pun dibuat kaget dan kagum, "Ini adalah momen yang tak terlukiskan. Teman-temanku berlari dan berkata 'Wow, itu adalah pintu masuk'," ujar Chloe berkisah.
Terkait yang dilakukan Grant bersama teman-teman bikers-nya, ternyata ini bukanlah kali pertama mereka mendorong para korban bully, di mana mereka sering melakukan hal tersebut untuk meningkatkan kesadaran akan masalah ini dan mendorong para korban untuk bisa mendapat perlakuan yang baik.
Senyum Chloe
Di acara tersebut, dari foto-foto yang bereda Chloe pun terlihat sumringah dan menikmati pestanya. Sebelumnya, Chloe mengaku jika dirinya tak memiliki teman yang bisa diajak bicara, dan hal itu telah membuatnya merasa ditinggalkan,
"Bullying itu berdampak buruk, itu membuatku merasa ditinggalkan dan sendirian. Aku tak punya teman untuk diajak bicara tentang ini dan khawatir sesuatu akan terjadi saat aku menceritakannya," kata Chloe.