Pinta Kurangi Susu Kental Manis, Menkes: Jangan Bikin Penyakit Ya

Lanny Kusuma diperbarui 06 Jul 2018, 08:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Susu kental manis tengah menjadi topik pembicaraan hangat masyarakat Indonesia, setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut jika produk tersebut bukan bagian dari produk susu. Terkait isu soal SKM Menteri kesehatan Nila Moeloek mengimbau masyarakat untuk mengurangi konsumsi susu kental manis.

"Ya mungkin kita mengurangi. Kalau toh dimakan juga, tapi ya kita harus mengatasi keseimbangannya. Ya, jangan bikin penyakit ya," ujarnya, seperti dikutip dari laman Liputan6.

What's On Fimela
Jangan berlebihan mengonsumsi susu kental manis. (ninikas/Shutterstock)

Lebih lanjut ia mengatakan jika pihaknya masih mengkaji terkait polemik susu kental manis dan belum bisa menentukan aturan, "Aturannya saya nggak bisa jawab dulu ya, tentu saya melihat dari kajian," ucapnya.

Selain Menkes, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kirana Pritasari menjelaskan, jika susu kental manis bukan produk yang bisa digunakan untuk menggantikan susu. Selain susu kental manis juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari, melainkan sebagai pelengkap makanan.

Ya, seperti yang kita tahu, susu kental manis kerap digunakan sebagai pelengkap kidapan seperti es campur, pisang dan roti bakar, jus, dan lainnya. Kini kita pun harus lebih jeli lagi ya dan memerhatikan komposisi makanan yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan gizi setiap hari.

2 dari 2 halaman

Jangan Konsumsi Susu Kental Manis Berlebihan

jangan berlebihan mengonsumsi susu kental manis. (Ilustrasi: Pexels.com)

Harus diingat, jika susu kental manis bukanlah bagian dari produk susu, namun mengonsumsinya tidak berbahaya, asalkan tak berlebihan, karena kandungan gulanya yang tinggi.

Setiap harinya, kita pun diimbau untuk membatasi konsumsi gula, yaitu 4 sendok makan. Jika berlebihan nantinya bisa menyebabkan kegemukan hingga masalah metabolik seperti diabetes.

Yuk sayangi dirimu lebih dari sebelumnya, karena sehat itu mahal harganya.