Fimela.com, Jakarta Dari: RR
Aku mau cerita nih, jadi aku punya temen cowok di kampus satu organisasi yang aku kenal dari sekitar 10 bulanan yang lalu dan saat ini masih suka pergi bareng sama 2 temenku lainnya juga. Kemudian cowok ini punya pacar dari sekitar 7 bulan yang lalu. Lebih tepatnya 3 bulan setelah aku kenal cowok(doi) ini.
Dalam 3 bulan itu muncul rasa suka karena mungkin parasnya dan sikapnya yang kadang gak terduga aja kayak perhatian, suka ngajak bercanda, sering ketemu karena satu organisasi, pernah pergi bareng (gak berdua kok ada temen yg laen juga berempat/berlima), dll. Gak hanya itu, ternyata ada mata kuliah yang sekelas sama doi.
Waktu doi punya pacar ada rasa sedih banget tapi ada rasa ikut seneng juga. Okelah setelah doi punya pacar aku berusaha biasa aja dan sempet suka sama cowok laen dan sempet pergi bareng berdua. Tapi rasa suka ke doi tetep gak bisa ilang. Sampe beberapa waktu yang lalu, aku sama doi ikut program kampus ke luar negeri selama 5hari. Yang ikut hanya sekitar 25orang.
Disitulah aku sama doi deket banget kemana-mana si doi ini selalu deketin aku. Di hari ke 3/ ke 4 dalam program ini, aku berusaha cuek tapi tetep doi deketin. Alhasil jalan bareng lagi sambil ngobrol. Waktu program ini yang tidak terlupakan adalah di hari ke 3 doi ngajak pergi ke toko yang aku incer saat tiba pertama kali di negara tersebut dan doi belain satu payung kecil sama aku nyebrang jalan, padahal hujan deres banget + angin.
Pokoknya banyak cerita disana yang bikin baper nih. Sepulangnya dari program itu jujur aku sama doi makin deket. Setiap ketemu pasti cerita-cerita heboh dan beberapa kali sempat doi minta anterin ke tempat yang emang dibutuhin buat urusan kuliah. Juga, sempat beberapa hari pergi berdua ngurus buat magang. Sampe-sampe beberapa temen deketnya heran karena doi makin deket sama aku.
Nah aku bingung nih kak, aku musti gimana disisi lain dia udah punya pacar dan disisi lain aku sering ketemu dia padahal berusaha untuk melupakan. Belom lagi nanti aku magang bareng dia kak sekitar 3 bulan. Sarannya ya kak, makasih.
***
Dear RR,
semua perasaan campur aduk yang ada di hatimu saat ini, sedikit banyak adalah hasil dari kebersamaan singkat dan sisa-sisa perasaanmu terdahulu yang menangkap sinyal-sinyal harapan untuk terus hidup.
Dibilang cinlok, ya ada benarnya juga. Lima hari di negeri orang dan banyak menghabiskan waktu bersama itu pasti membuat kalian semakin intens. Mengobrol tak lagi sekadarnya, kamu bahkan sampai merasa adanya perhatian khusus dari dia di momen-momen tertentu.
Perjalanan Bersama Pasti Membuat Kalian Semakin Akrab
Kalau mau skeptis, bisa saja kamu anggap dia mau mengantarkanmu ke toko incaran, memayungimu saat menyebrang jalan dalam keadaan hujan deras, dan momen-momen lain yang tak kamu ceritakan dalam kebersamaan itu, bukan karena dia berniat memberi perhatian. Bisa saja karena memang di antara 24 orang lain, dia merasa kamu yang paling terbuka untuk jadi "temannya" di sana.
Tapi tak dapat dipungkiri, apa yang terjadi dalam perjalanan itu pasti menyisakan sesuatu di antara kalian dan membuat kalian semakin dekat, apalagi kalian sama-sama menikmatinya.
Jangan Setengah-setengah, Tentukan Pilihan dan Jalani dengan Tegas
Sekarang kamu tahu, kalian punya banyak kesempatan untuk bersama. Memang ini keadaan yang membingungkan dan bisa jadi kesalahan sebab dia telah memiliki pacar. Tapi berusaha melupakannya pun sia-sia kalau kamu menikmati tiap kesempatan untuk bersama.
Jadi, lupakan soal usaha melupakan. Kalau ingin kejar lah. Kalau memang kehadiran pacarnya di antara kalian sangat memberatkan, tidak usah merasa setiap kebersamaan kalian itu sesuatu yang istimewa, pandang saja dia biasa seperti teman-teman cowokmu lainnya.
***
Punya masalah percintaan yang bikin galau? Curhatin aja! Kirim curhatanmu ke redaksi@bintang.com. Jangan lupa tulis subject emailnya: CURHAT PEMBACA BINTANG, ya. Curhatanmu akan dijawab dan kamu bisa lihat jawabannya di www.bintang.com/relationship. Ditunggu!