Editor Says: Buat Itinerary, Penting atau Nggak?

Asnida Riani diperbarui 04 Jul 2018, 13:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Siapa bilang keseruan traveling hanya saat melakoni perjalanan? Sebelum akhirnya membiarkan diri 'tersesat' di jalan-jalan asing, ada beberapa tahap yang harus dilewati dan tentu tak kalah seru. Jadi, mari bicara persiapan secara praktis!

Selain berburu tiket (murah dan promo mungkin), mempersiapkan jadwal perjalanan jadi satu yang tak jarang dilakukan. Walau membuat pusing, namun keseruannya tak jarang dirindukan. Tapi, kamu mungkin juga sudah membaca bila beberapa traveler sengaja skip bagian ini.

Lho, mengapa? Bukankah itinerary termasuk penting? Kata siapa? Sebagaimana kebanyakan hal di hidup, banyak juga aspek yang nilainya fleksibel seperti jadwal perjalanan ini. Sebelum berbicara lebih jauh, sebaiknya kita harus sepakat dulu dengan pembagian jenis itinerary.

What's On Fimela
Ilustrasi travel. (Instagram/kadekarini)

Pertama, itinerary lengkap. Jenis ini berisi tempat dan waktu dalam urutan sedemikian rupa. Mirip seperti ikut dalam sebuah open tirp, hanya beda di alternatif transportasi dan tempat makan jika kamu pergi sendiri.

Kedua, berupa tempat tanpa waktu. Jenis ini berisi kebanyakan alternatif dan pengelompokan tempat searah. Jadi, apa sih yang harus dipertimbangkan sampai memutuskan penting-tidaknya membuat itinerary?

2 dari 3 halaman

Destinasi Traveling

Ya, pembuatan itinerary memang tak lepas dari pemilihan destinasi traveling. Tak ada indikasi mutlak tempat mana yang biasanya dijalani dengan atau tanpa jadwal. Jadi, poin ini lebih merujuk pada tujuanmu pergi dan sudah berapa kali ke sana.

Bila kali pertama, mencoba beberapa tempat wajib kunjung turis tentu boleh dipertimbangkan. Kalau memang ingin suasana berbeda, pilih sudut maupun waktu kunjungan berbeda dari kebanyakan pengunjung.

Ilustrasi travel. (Instagram/kadekarini)

Kedatangan perdana biasanya disarankan menyusun itinerary. Namun, jadi kasus berbeda bila ini sudah kunjungan ke sekian. Ke tempat itu-itu lagi yang kadang perjalanannya tak butuh alasan pasti.

Kalau berkunjung ke tempat yang sama, usahakan lebih menikmati suasana. Jadi, jauh dari kesan itu-itu saja. Tanpa rencana pasti, terkadang traveling malah berisi kejutan-kejutan manis, lho.

3 dari 3 halaman

Lama Waktu Berkunjung

Selain destinasi, lama menetap di satu tujuan juga jadi faktor pertimbangan apakah kamu perlu membuat itinerary. Karena kamu tentu tak mau bingung harus ke mana dan menghabiskan waktu sedangkan memilikinya dengan terbatas.

Ya, bila memiliki waktu serba singkat, sebaiknya buat itinerary. Modelnya tergantung pada kebutuhan. Semisal benar-benar ingin menjelajah, maka buat jadwal perjalanan selengkap mungkin, dengan waktu, juga alternatif.

Ilustrasi travel. (Instagram/kadekarini)

Tapi, kalau memliki waktu luang. Kamu bisa menulis itinerary maupun tidak. Bilamana menulis, daftarnya bisa lebih lengang. Poin ini sebenarnya bisa kembali merujuk ke 'teori' destinasi traveling di atas.

Jadi, bila ditanya itinerary penting atau tidak, makanya jawabnya sangat-sangat relatif. Sesuaikan saja dengan kebutuhan perjalaanmu. Dibuat atau tidak, yang penting traveling tetap seru dengan banyak pengalaman, juga pelajaran di dalamnya.

Asnida Riani,

Editor Celeb Bintang.com