Kata Perempuan: Hidup Tanpa Ojek Online, Bisa?

Lanny Kusuma diperbarui 29 Jun 2018, 17:01 WIB

Fimela.com, Jakarta Ojek online telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang. Tak hanya sekedar untuk mengantar kemanapun seseorang pergi, lebih dari itukehadiran ojek online telah membantu memudahkan keperluan sehari-hari.

Mulai dari mengantar barang, pesan antar makanan, membantu memudahkan pembelian berbagai kebutuhan saat seseorang tak bisa melakukannya sendiri, sampai urusan perawatan rumah dan kecantikan.

Ojek Online (Ilustrasi: Liputan6.com/Faisal R Syam)

Belum lagi berbagai penawaran diskon yang ditawarkan dan bisa membantu meringankan beban dompet. Ya, melihat berbagai hal di atas, kehadiran ojek online rasanya seperti jadi jawaban atas kerinduan akan adanya transportasi umum yang tak hanya meringankan pengeluaran, tetapi juga soal menghemat waktu, dan kenyamanan.

Bicara soal ojek online, kemarin (28/6/2018) Mahkamah Konstitusi memutuskan menolak melegalkan ojek online sebagai alat trasportasi umum.

Ya, sebelumnya sebanyak 54 pengemudi ojek online menggungat Pasal 47 ayat (3) UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), di mana motor tidak masuk dalam daftar kendaraan angkutan umum.

Dalam penolakannya, MK menyatakan jika sepeda motor bukan kendaraan kendaraan yang dianggap aman jika dijadikan sebagai angkutan umum. Meski begitu, keputusan tersebut tak memengaruhi operasi ojek online.

Tapi pernahkah kamu membayangkan jika nantinya keberadaan ojek online tak lagi ada untuk membantu mempermudah segala keperluanmu? Berikut adalah pendapat para perempuan yang sehari-hari menggunakan jasa ojek online? Apa mereka merasa bisa hidup tanpa ojek online?

2 dari 3 halaman

Hidup Tanpa Ojek Online

Bagi kebanyakan perempuan, saat ini hidup tapa ojek online menjadi mimpi buruk yang tak pernah diharapkan hadir, "Ya Tuhanku semoga hal ini nggak akan terjadi. Amin," - Karla, Karyawan Swasta.

Ilustrasi Ojek Online (Sumber foto: tekno.liputan6.com)

Ogah repot dan membuang banyak waktu, dan tak ingin kehilangan kenyamanan menjadi alasan mengapa mereka selalu mengandalkan ojek online.

"Nggak kebayang deh kalau ojek online ditiadakan. Apalagi kalau lagi cari tempat, harus naik turun angkot, duh nggak mau lagi," - Diana, Mahasiswi.

"Kalau memang sampai ojek online mau ditiadakan, mending temuin dulu solusi atau penggantinya yang semudah ojek online sekarang," - Wulan, Entrepreneur.

3 dari 3 halaman

Ojek di Hati Para Perempuan

Ojek Online (Sumber Foto: Liputan6.com)

Selain bisa membantu soal kegiatan sehari-hari dan berbagai keperluan, keberadaan ojek online telah memiliki ruang tersendiri di hati para penggunanya.

"Ojek online super duper penting karena helpful banget, irit waktu dan bener bener semuanya jadi mudah bgt kalo pake ojek online," - Sari, Stylist. "Kalau nggak ada ojek online ya mungkin balik lagi kayak dulu sih, mengandalkan ojek pangkaan," lanjutnya.

"Aku butuh banget (ojek online), dan jalur transportasi sehari-hari nggak ada angkot cuma ada bajaj dan bus, jadi aku lebih nyaman pakai ojek online," - Nana, Karyawan Swasta.