Fimela.com, Jakarta Gunung Agung kembali Erupsi sejak 28 Juni 2018 hingga Jumat pagi (29/6) ini. Hujan abu pun mengarah ke bagian barat hingga barat daya. Terkait kondisi tersebut, masyarakat diminta untuk tetap tetang dan melakukan evakuasi mandiri.
Melansir laman Liputan6.com, hujan abu terjadi dibeberapa daerah diantaranya Purage, Pempatan Rendang, Keladian, Besakih, Br. Beluhu, Desa Suter.
"Masyarakat diminta tetap tenang. BNPB terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan, PVMBG, BMKG, BPBD, Pemda Bali, dan lainnya," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya.
Sutopo mengatakan jika daerah berbahaya adalah radius empat kilometer dari puncak kawah. Lebih lanjut ia pun mengimbau masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Agung untuk melakukan evakuasi mandiri. Saat ini sebanyak 309 jiwa pun telah berada di tiga titik pengungsian, taitu Dusun Tegeh Desa Amerta Bhuana, Banjar Dinas Galih Desa Jungutan dan Banjar Desa Untalan Desa Jungutan di Kabupaten Karangasem.
Akibat erupsi Gunung Agung, Bandara I Gusti Ngurah Rai pun ditutup dan membatalkan laebih dari 8.000 penumpang dari 48 jadwal penerbangan domestik dan internasional.
Bandara I Gusti Ngurah Rai Ditutup Sampai Pukul 19.00 WITA
Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Penanganan Dampak Erupsi Gunung Agung pada Jumat (29/6) pukul 00.05 WITA, diputuskan jika operasional penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup pada tanggaal 29 Juni 2018 mulai pukul 03.00 WITA sampai dengan 19.00 WITA.
"Penutupan bandara ini terkait safety yang utama. Beberapa operator telah membuat keputusan cancel flight dengan alasan safety," ujar Sutopo.
"Dari 48 penerbangan, 38 flight internasional, dengan penumpang 6.611 orang dan penerbangan domestik 10 flight dengan penumpang 1.723 orang. Maskapai penerbangan yang membatalkan penerbangan adalah Air Asia, Jet Star, Qantas, dan Virgin," jelasnya.