Fimela.com, Jakarta Koko, gorila betina yang berasal dari Afrika Tengah meninggal di usia 46 tahun. Kabar kepergian Koko diumumkan oleh pihak yayasan yang merawat gorila yang diketahui menguasai bahasa isyarat tersebut, yakni The Gorilla Foundation. Kamis, 21 Juni 2018, The Gorilla Foundation mengabarkan Koko meninggal di rumahnya di pegunungan Sana Cruz di California, Amerika Serikat pada Selasa, 19 Juni 2018.
“Yayasan Gorila dengan sedih mengumumkan kematian Koko yang kita sayangi,” jelas pusat riset itu. “Koko telah menyentuh kehidupan jutaan orang sebagai duta untuk semua gorila dan ikon untuk komunikasi antarspesies dan empati. Dia sangat dicintai dan tentunya akan sangat dirindukan,” demikian pernyataan The Gorilla Foundation.
Lahir di Kebun Binatang San Fransisco pada tahun 1971, Koko dikenal sebagai primata yang dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat kepada manusia. Para pengasuhnya juga menjelaskan kalau Koko sedikit mengerti bahasa Inggris. Meskipun sebagian pakar masih mempertanyakan kejeniusan Koko menggunakan bahasa isyarat.
What's On Fimela
powered by
Lalu siapakah orang yang mengajarkan Koko bahasa isyarat? Dialah Dr Francine Patterson. Diketahui Patterson telah mengajar bahasa isyarat kepada gorila yang menjadi bagian dari proyek Universitas Stanford sejak 1974. Koko dikatakan mengerti sekitar 2.000 kata dalam bahasa Inggris.
Dilansir dari AP, Jumat (22/6/2018), The Gorilla Foundation menjelaskan kemampuan Koko untuk bahasa dan empati telah membuka pikiran dan hati jutaan masyarakat dunia. Yayasan tersebut mengatakan akan menghormati warisan Koko dengan aplikasi bahasa isyarat yang menampilkan Koko untuk kepentingan gorila dan anak-anak, serta proyek lainnya.
Koko Jadi Gorila yang Terkenal
Selain Koko, ada beberapa primata lain yang juga mampu menggunakan bahasa isyarat, yakni Washoe, simpanse betina di negara bagian Washington, dan Chantek, orangutan jantan di Atlanta. Namun boleh dibilang kalau Koko adalah binatang yang paling istimewa, tak heran jika ia juga sempat muncul dibeberapa film dokumenter.
Selain muncul dalam beberapa film dokumenter, Koko juga sempat menghiasi sampul majalah National Geographic dua kali. Dan yang paling hebatnya lagi adalah, salah satu foto dari sampul majalah National Geographic tersebut dibuat oleh Koko sendiri dengan menggunakan cermin.
Koko juga dirujuk dalam buku terbitan tahun 2003 yang berjudul 'In Me Own Words: The Autobiography of Bigfoot' karya Graham Roumieu dalam bab yang berjudul 'Me and Koko'. Ada juga buku yang menceritakan kisah tentang rasa sayang Koko kepada All Ball, kucing yang dipeliharanya sejak 1983. Buku tersebut berjudul ‘Koko’s Kitten’.
Gorila Pecinta Binatang, Terutama Kucing
Sebagai hewan yang besar ternyata Koko sangat mencintai kucing yang sudah ia anggap sebagai sahabat terbaiknya. Kedekatan Koko dengan kucing kesayangannya All Ball dapat terlihat dalam video dan juga foto yang telah beredar luas di internet.
Namun Koko sempat merasa patah hati ketika All Ball meninggal. Lalu akhirnya Koko bisa kembali ceria setelah kembali memelihara kucing, diantaranya Smoky. Setelah Koko meninggal The Gorilla Foundation akan melanjutkan pekerjaannya pada konservasi dan pelestarian gorila dengan proyek lanjutan.