Fimela.com, Jakarta Masyarakat pendatang yang selama ini mencari nafkah di Jakarta berbondong kembali ke kampung halaman ketika Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran menjelang. Sebagai penduduk Jakarta yang tidak mudik, Nirina Zubir merasakan berkah tersendiri.
Bagaimana tidak, sekian banyak kendaraan bermotor yang selama ini meramaikan tiap sudut jalan Ibukota dan menyebabkan macet, tak ada lagi. Mereka beramai menempuh perjalanan jauh ke kota kelahiran.
"Nggak macet. Kemana-mana 15 menit. Enak banget," kata Nirina Zubir di kantor Bintang.com, kawasan Gondangida, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Sementara disinggung mengenai tradisi Lebaran di keluarganya, Nirina mengatakan tak ada yang spesial. Seperti ketika banyak keluarga yang sengaja membuat baju Lebaran bersama. "Buat kita nggak terlalu penting buat jahit baju bersama," tuturnya.
Nirina Zubir mengatakan, momentum kebersamaan di keluarga sebetulnya tak dirayakan hanya setahun sekali. Pada prakteknya, kapanpun bisa menjadi saat-saat keluarga mencurahkan kebersamaan, apalagi dengan kemajuan teknologi.
Susahnya Nirina Zubir mudik
Tak seperti masyarakat Indonesia umumnya, Nirina Zubir mengaku kesulitan ketika menjalani tradisi mudik. Pasalnya, seluruh anggota keluarganya terpisah jarak provinsi bahkan negara yang sangat sulit untuk bertemu semua di Hari Raya Idul Fitri.
"Susah sih kalau mudik. Kakak ada yang di Shanghai, Bali, Malang, Jakarta. Kebersamaan ya paling ama keluarga kecil aja, atau nyamperin ke keluarga suami. Kami keluarga yang fleksibel banget," ucap Nirina.
"Susah banget ngumpulin keluarga. Keluarga saya memang simple. Tak memaksakan hal, semisal Lebaran harus pulang semuanya," tukas Nirina Zubir menambahkan.