Fimela.com, Jakarta Dengan penuh suka cita, umat Muslim di berbagai belahan dunia baru saja merayakan Idulfitri. Gagasan utama salah satu perayaan penting bagi penganut agama Islam ini memang serupa, namun tradisi di dalamnya sangat mungkin berbeda.
Mungkin dari sesederhana hidangan, sampai yang lebih kompleks seperti deretan kegiatan bermaksud silaturahmi, semua bisa dilakukan dengan berbagai metode lain. Soal suasana, setiap tempat pun memberi atmosfer berbeda.
Bagi saya, kamu, dan mungkin jutaan penduduk lain di Bumi yang tinggal di negara dengan Islam sebagai mayoritas, vibe-nya sangat mungkin lebih kentara. Saking lekat, mereka yang bukan Muslim pun seakan tak kuasa menahan tarikan magnet euforia.
What's On Fimela
powered by
Rasa terbiasa ini membuat saya berpikir, bagaimana dengan saudara-saudara Muslim di luar sana yang merayakan Idulfitri sebagai minoritas? Juga, apa kabar mayoritas di suatu tempat yang bukan Muslim?
Pertanyaan-pertanyaan nan menggelitik penasaran ini membuat saya mencari suasana Idulfitri yang lain. Mungkin belum berkesempatan melihat secara langsung, namun penjelajahan dunia maya sudah membuat sedikit tercengang.
Melarikan Diri dari Mayoritas
Seorang dekat pernah berkata, mengubah hidup adalah 'semudah' pindah negara. Teori ini membuat saya berpikir lagi dan lagi di kasus merasakan nuansa Lebaran yang sama sekali berbeda. Ya, pergi ke luar Indonesia!
Buat kamu yang tak bernasib seperti saya (baca: ikut mudik ke kampung halaman orangtua), menjajal bepergian ke luar Indonesia bisa jadi satu pilihan. Lebih menantang diri? Coba pergi ke tempat, di mana Islam bukan mayoritas.
Tak perlu yang jauh. Tanpa visa, kamu mungkin bisa menyambangi Laos atau Myanmar. Pilih kota macam Luang Prabang atau Bagan yang kesehariannya masih cukup dekat dengan Buddha. Meninggalkan sejenak hingar-bingar Lebaran di Indonesia.
Perjalanan ini tentu bukan tanpa pengorbanan. Waktu berkumpul dengan keluarga besar jadi satu yang harus dilepas. Bagi kamu yang punya tradisi demikian, pastikan sudah berdiskusi dan mengantongi izin agar hati tetap tenang selama berada di sana.
Belajar untuk Menghargai
Pelesiran dengan ide seperti ini sangat mungkin jadi satu yang tak semata jalan-jalan dan melihat destinasi cantik di suatu tempat. Namun, lebih pada melihat keberagaman yang mungkin sedikit tertutup belakangan, lantaran satu-dua oknum.
Benar yang dituliskan Kenny Sentara, owner @kartuposinsta, perbedaan yang berada di berbagai belahan Bumi akan membuat kita rendah hati dan memiliki empati pada budaya, ras, dan kepercayaan yang berbeda.
Jadi, buat kamu yang memang bosan dengan suasana mayoritas, libur Lebaran mungkin bisa jadi waktu tepat untuk melihat dunia yang 'lebih luas'. Belajar berbagai pelajaran yang tak diajarkan secara formal. Karena, tentu sjaa, banyak hal yang tak diajarkan secara verbal, melainkan visualisasi, tanpa naskah.
Asnida Riani,
Editor Celeb Bintang.com