Editor Says: Sensasi Mudik Bermacet Ria dengan Kendaraan

Regina Novanda diperbarui 13 Jun 2018, 13:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Momen Hari Raya Idul Fitri bakal segera tiba. Itu artinya, tradisi mudik rakyat Indonesia segera dimulai. Bahkan, arus mudik di berbagai kota sudah dimulai sejak H-7 Lebaran, dan akan berlangsung hingga arus balik pada H+7 Lebaran.

Berbagai moda transportasi pun digunakan untuk menuju kampung halaman. Mulai dari kereta, bus, pesawat, kapal laut, hingga kendaraan pribadi seperti mobil dan motor. Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi pasti sudah tak asing lagi dengan yang namanya macet saat mudik.

Keramaian arus mudik pesepeda motor memadati Jalur Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (13/6) pagi. Data sementara tercatat hingga pagi ini sekitar 40 ribuan kendaraan roda dua melintas jalur Kalimalang arah Pantura. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Ya, macet seolah menjadi 'santapan' yang tak terlewatkan bagi pemudik dengan kendaraan pribadi. Bagi saya yang sudah belasan tahun mudik dengan menggunakan mobil bersama keluarga, saya selalu mendapatkan banyak pengalaman dari perjalanan setahun sekali itu.

Mungkin saat saya masih kecil, saya merasa kesal dengan kemacetan saat mudik. Apalagi saat itu, infrastruktur seperti tol belum begitu banyak. Tak ayal, lonjakan jumlah pemudik kerap membuat kemacetan hingga berjam-jam di berbagai titik jalur mudik.

Tapi kehangatan bersama keluarga dalam kendaraan selama berjam-jam yang mungkin jarang terjadi, dan itu pula yang biasa menjadi alasan para pemudik menggunakan mobil. Meski tak dipungkiri, mudik dengan mobil juga akan menghemat budget andai jumlah anggota keluarga lebih banyak. 

2 dari 4 halaman

Wisata kuliner dadakan

Wisata Kuliner (g stockstudio/shutterstock)

Saat mudik, banyak pengalaman yang saya dapatkan. Terutama tentang wawasan kuliner daerah yang saya lewati sebelum sampai di kampung halaman. Wisata kuliner dadakan pun menjadi rutinitas yang seolah tak terlewatkan.

Sambil istrirahat, sambil menyicip kuliner lokal. Begitulah kegiatan yang seru ketika mudik. Buat kami yang hidup di ibukota, mencicipi kuliner lokal di daerah asli mungkin akan jarang terjadi. Sehingga hal itu akan membawa keasyikan sendiri di tengah-tengah kemacetan mudik.

3 dari 4 halaman

Kenalan dengan orang baru

Ilustrasi keluarga di mobil (iStockphoto)​

Saat tengah bermacetan, secara tidak sengaja kita akan bertemu dengan banyak orang dari berbagai kalangan dan profesi. Berbagai perangai orang di jalan saat macet pun kita akan temui. 

Yang menarik, bagi kamu yang extrovert, bertemu dengan orang baru adalah hal yang menyenangkan. Kamu bahkan tak sungkan untuk berkenalan dengan mereka, untuk sekedar bertanya tentang lokasi tujuan mudik dan berbagai pengalaman tentang kemacetan. Biasanya momen ini terjadi di tempat-tempat persinggahan, seperti restoran, rest area, masjid atau pun SPBU.

4 dari 4 halaman

Mudik dan kehangatan keluarga

Ilustrasi keluarga menjalankan ibadah puasa (AP)

Ayah saya selalu berkata jika salah satu seni dari mudik ya bermacet-macetan itu. Bukan artinya saya menyukai kemacetan, mungkin istilah itu digunakan banyak orangtua agar para anaknya lebih bisa bersabar dan tenang menghadapi hiruk pikuk mudik di jalan.

Toh, pada akhirnya perjalanan panjang dengan kemacetan itu akan berakhir di kampung halaman. Bukankah, kehangatan keluarga di kampung halaman itu yang sebenarnya menjadi tujuan utama mudik? So, nikmati saja macet saat mudik, selamat lebaran!

 

Regina Novanda,

 

Editor Celeb Bintang.com