Fimela.com, Jakarta Mencapai setengah perjalannya di industri musik K-Pop, Wanna One memutuskan untuk pindah agensi. Sebelumnya mereka tergabung dengan YMC Enterainment, dan kini beralih ke Swing Entertainment.
Sejak kepindahannya awal Juni kemarin, fans memang sempat khawatir akan ada berbagai perubahan. Dan benar saja, sepekan berlalu mereka mulai merasakan ada yang berubah.
Salah satunya dari sisi kualitas album yang dirilis oleh Kang Daniel dkk. Baru-baru ini Wanna One hadir dengan EP terbaru, 1÷x=1 (Undivided) yang dinilai kurang memuaskan oleh sejumlah fans.
Para Wannable memprotes kemasan album itu karena memuat foto-foto yang buram dan kemasan yang kurang menarik. Warna yang ditampilkan juga agak pudar dan kusam, padahal isi boxset album jadi aset penting bagi kedekatan fans dan Wanna One.
Kontroversi Lainnya
Nyatanya kontroversi tak hanya datang dari kemasan album. Banyak juga keluhan penggemar terekspos mengenai kebijakan yang dilakukan agensi Swing Entertainment.
Satu yang cukup membuat resah adalah ketika agensi melarang fans mengambil gambar berupa foto dan video saat Wanna One perform, atau biasa disebut fancam. Hal ini dianggap menyalahi aturan dan jadi sesuatu yang ilegal.
Tentu saja fans merasa kecewa dengan aturan baru ini, karena Wanna One hanya akan berkarier selama setahun dan kini tersisa hanya 6 bulan. Mereka tentu ingin mengabadikan setiap moment dengan para idola masing-masing.
Pengaruh YMC?
Sempat dijelaskan bahwa pada masa-masa awal transisi, Swing bakal masih tetap bekerjasama dengan YMC terkait Wanna One. Hanya saja memang tidak disebutkan berapa lama mereka bakal berkolaborasi.
Kembali ke soal album Undivided, sebenarnya di keterangan masih tertera nama YMC selaku label. Karenanya sejumlah fans menganggap protes terkait album tidak tepat jika dialamatkan kepada Swing. Wah, semoga ke depan Swing dan Wannable saling cocok ya.