Kenapa Banyak yang Denial Kalau Jatuh Cinta sama Sahabat Sendiri?

fitriandiani diperbarui 10 Jun 2018, 16:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Kalau cinta bisa tumbuh dari kenyamanan, harusnya tidak heran kalau ada seseorang yang bisa jatuh cinta dengan sahabatnya sendiri. Sahabat adalah orang terdekat kita, bahkan kedekatannya mungkin melebihi dengan saudara kandung sendiri.

Bersama sahabat kita bisa jadi diri sendiri. Dia tahu apa yang jadi kekurangan kita dan tidak sedikitpun nge-judge kita karena itu semua. Sahabat itu menerima apa adanya. Sahabat itu melindungi, sahabat itu mengerti.

Sosok sahabat itu seperti kesempurnaan yang melengkapi hidup kita. Ia sangat berharga, kehadirannya begitu bermakna. Makanya kalau bersahabatnya sama lawan jenis, kemungkinan besar ujung-ujungnya jadi tidak bisa membedakan mana sahabat mana cinta.

Ketika hal itu terjadi, persahabatan jadi dilema tersendiri. Kebanyakan orang tidak mau mengakui kalau perasaan terhadap sahabatnya berubah jadi cinta. Padahal, biasanya sama sahabat bisa bebas mengungkapkan apa saja.

Kamu mungkin salah satu yang merasakannnya. Apa kamu sedang bingung mengapa kamu tak bisa mengungkapkan perasaan itu terhadap sahabatmu? Beberapa poin di bawah ini mungkin bisa jadi jawabannya.

2 dari 3 halaman

Alasan Jatuh Cinta Kepada Sahabat Sendiri Banyak Dihindari

Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com)

Karena persahabatan adalah zona nyaman, tidak banyak orang yang berani keluar dari zona nyaman

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, persahabatan merupakan zona nyaman. Ya, benar kita memang bisa menjadi siapa saja dan mengungkapkan apa saja pada sahabat kita, tapi itu dalam konteks persahabatan. Sementara perasaan cinta itu berada di luar kenyamanan persahabatan.

Mengapa banyak orang tak mau mengakui bahwa ia memiliki perasaan lebih pada sahabatnya, ya karena dia tidak berani keluar dari zona nyaman. Kalau bilang cinta belum tentu bisa dekat, tapi kalau dipendam bisa terus bersahabat.

Dia tahu jelek-jeleknya kamu, kadang kamu jadi minder sendiri

Sepanjang persahabatanmu dan dia, kalian pasti sering menunjukkan kebodohan diri di hadapan satu sama lain. Di sisi lain kamu juga tahu seperti apa cewek-cewek yang selalu berhasil memikat perhatiannya. Membandingkan dengan dirimu, kamu punya peraaan minder. Kamu jadi berpikir soal kelayakkan dirimu apabila jadi pendampingnya, dan karena itu pula kamu memilih untuk tidak berbicara soal cinta di hadapannya.

3 dari 3 halaman

Jatuh Cinta Kepada Sahabat Sendiri Memang Bisa Jadi Kebahagiaan Besar, Namun Risikonya Juga Besar

Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com)

Tidak siap kehilangan segalanya

Cinta yang terungkap pasti mengubah kondisi persahabatan kamu dan dia. Bisa jadi dia kaget karena tak pernah terlintas di pikirannya untuk menjalin hubungan lebih dari sahabat bersamamu. Itu juga sangat patut disyukuri karena dia tak sampai menjauh darimu. Kalau sampai dia menjauh, kamu bukan hanya akan patah hati karena ditolak, tapi juga karena kehilangan sahabat.

Risiko jatuh cinta sama sahabat dan mengungkapkannya memang besar, tak banyak orang yang mau mengambil risiko tersebut dan lebih memilih untuk berdiam pada zona yang sudah pasti.