Fimela.com, Jakarta Ketupat, hidangan khas yang selalu ada di hari Lebaran ini selalu menjadi favorit banyak orang. Bicara soal ketupat, kamu sudah tahu asal usul dari makanan satu ini?
Harus kamu tahu, ketupat ini ternyata bukan cuma dihidangkan di Indonesia lho, tetapi di berbagai negara di Asia Tenggara seperti Singapura, Maylaysia, dan Filipina, meski memang dihidangkan dengan cara yang berbeda-beda.
Melansir berbagai sumber, di Filipina nama ketupat sendiri adalah bugnoy. Selain memiliki nama berbeda, ketupat di sana juga punya bentuk sedikit beda, di mana bentuknya menyerupai segitiga.
Di Indonesia sendiri, awal kemunculan ketupat berawal dari Sunan Kalijaga abad ke-15, di mana ia menjadikan ketupat sebagai budaya dan memaknainya dalam dilosofi Jawa. Jika diartikan, ketupat adalah kependekan dari ngaku lepat yang berarti mengakui kesalahan dan laku papat atau empat tindakan.
Ya, jadi ketupat yang dihidangkan di hari Lebaran memiliki makna yang berkaitan dengan pengakuan kesalahan dan melakukan permintaan maaf, seperti yang kita lakukan di hari Idul Fitri.
Ketupat Ada Sejak Dulu
Sebelum menjadi bagian dari tradisi umat Islam saat merayakan Lebaran, ketupat sendiri rupanya sudah ada sejak zaman Hindu-Buddha di Indonesia.
Ya, zaman dulu beras dan nyiur atau kelapa telah menjadi salah satu bahan makanan yang dimanfaatkan orang-orang di zaman tersebut, salah satunya buktinya adalah adanya ketupat yang disebut tipat oleh masyarakat Bali dalam pelaksanaan ritual ibadah mereka.
Hidangan Ketupat di Indonesia
Meski begitu lekat degan budaya umat Islam Indonesia sebagai hidangan lebaran, namun nyatanya ketupat juga disajikan dalam berbagai menu khas nusantara.
Orang Sunda punya hidangan kupat tahu, di Banjar ada katupat kandangan, di kabupaten Magelang ada Grabag, di Tegal punya kupat glabet. Kemudian di Makassae ada coto makassar, dan sebagainya. Mana hidangan ketupat yang belum kamu coba?