Fimela.com, Jakarta Tangis Jennifer Dunn pecah saat mendengar pledoinya ditolak oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan kasus narkoba yang membelitnya. Pledoi tersebut dibacakan Jennifer saat persidangan sebelumnya. Hal tersebut terungkap saat sidang yang beragendakan pembacaan replik oleh JPU di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (7/6/2018).
"Untuk hal-hal yang telah diajukan kami menolak hal tersebut. Kami sebagai penuntut umum tetap pada surat tuntutan yang telah kami bacakan pada persidangan terdahulu," kata Jaksa Penuntut Umum.
Mendengar hal tersebut, tangis Jennifer Dunn langsung pecah. Ia meminta kepada majelis hakim untuk bisa kembali ke keluarganya.
"Dengan ini saya JD menyampaikan mohon maaf sebesar-besarnya atas bentuk penyesalan saya sebenar-benarnya. Saya tidak dapat merangkai kata-kata, tapi memohon kepada majelis hakim bahwa saya ingin kmbali pada anak dan suami saya," ucap Jennifer Dunn sambil terisak.
What's On Fimela
powered by
Tugas dan Tanggung Jawab Seorang Istri
Jennifer Dunn melanjutkan, kalau dirinya harus kembali menjalankan tanggung jawabnya sebagai seorang istri. Ia tetap meminta kepada majelis hakim agar mengabulkan permohonannya.
"Dan sebagai seorang istri saya harus kembali untuk melakukan tugas dan tanggung jawab saya. Izinkan saya mendapat keringanan itu supaya saya dapat kembali ke keluarga saya lagi," ujarnya.
Mengaku Menyesal
Jennifer Dunn menegaskan, ia menyesal dan mengaku salah atas perbuatannya itu. Ia juga berjanji akan bertobat.
"Dan atas perbuatan saya ini saya sangat menyesal dan mengaku bahwa saya salah. Saya berjanji akan bertobat dan tdk akan mengulangi perbuatan itu lagi," sambung Jennifer Dunn.
Keringanan Hukuman
Jennifer Dunn sangat berharap, apa yang ia sampaikannya tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan Majelis Hakim dalam memberikan putusan.
"Untuk itu izinkan saya mendapat keringanan hukuman majelis hakim. Semoga yang saya sampaikan ini bisa jadi prtimbangan untuk meringankan hukuman saya. Terima kasih. Wassalam," harap Jennifer Dunn dengan wajah sedih.