Diet Sukses: Jangan Stres Kalau Nggak Mau Gemuk

Karla Farhana diperbarui 07 Jun 2018, 13:25 WIB

Fimela.com, Jakarta Siapa bilang gemuk itu cuma karena terlalu banyak makan dan ngemilMenjadi gemuk ternyata ada banyak faktor. Misalnya, masalah pada metabolisme tubuh atau juga penggunaan pil KB, misalnya. 

Tapi selain itu, ternyata kondisi psikologis juga bisa memengaruhi, lho! Dilansir dari Health Line, stres sangat berhubungan dengan berat badan. Soalnya, tingginya tingkat hormon stres yang disebut dengan kortisol mendorongmu untuk selalu ingin makan lagi dan lagi. 

Selain itu, stres juga mendorong tubuhmu untuk membakar lebih sedikit lemak dalam tubuh. Itu sebabnya, stres cenderung membuat seseorang lebih gemuk dan susah menguruskan berat badan. 

Tapi, nggak perlu khawatir karena kamu tetap bisa mencegah stres agar bisa mengontrol berat badan. Salah satunya dengan mengatur pola makan dan diet ketat. 

1. Pilih Lemak Tepat

Jangan semua lemak kamu makan. Jangan juga kamu hindari semua. Pilih lemak baik yang baik untuk tubuh. Seperti lemak dari alpukat dan lainnya. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

2. Proporsi Makanan Diatur

Sering dituding sebagai penyebab tubuh gemuk, benarkah nasi putih bikin diet gagal? (Sumber Foto: Shutterstock/TheList)

Bukan cuma porsi yang harus kamu perhatikan, tapi juga proporsi makanan yang kamu makan setiap hari. Banyak orang yang lebih mengutamakan kenyang dari pada gizi. Hasilnya, terlalu banyak nasi dan karbohidrat. 

Lebih baik, kamu fokus makan protein dan juga serat. Karbohidrat itu perlu, tapi jangan banyak-banyak, ya! 

3 dari 3 halaman

3. Olahraga

Ilustrasi Foto Perut Gemuk (iStockphoto)

Bohong kalau ada yang bilang diet tanpa olahraga bisa berhasil. Untuk membakar lemak, kamu tetap harus berolahraga. Jangan cuma diet dan kemudian do nothing. 

Lagi pula, olahraga bukan cuma untuk membakar lemak saja. Tapi juga menambah energi dan menguatkan setiap otot pada tubuh, termasuk otot jantung.