Fimela.com, Jakarta Kapan mudik lagi? Bicara soal mudik, saya sendiri sudah tiga tahun tak menjalani tradisi unik dan khas ini. Ya, saat ini saya memang tinggal dengan orang tua, namun biasanya kami tak pernah absen menjalani tradisi ini.
Sepertinya tak masalah ya jika saya tak pergi mudik, toh saya tinggal dengan orang tua. Egoisnya saya, pikiran itu menjadi salah satu alasan untuk tak pergi ke kampung halaman, tempat di mana keluarga saya dan orang tua lahir, tempat di mana kakek dan nenek saya tinggal.
What's On Fimela
powered by
Selain alasan di atas, hal lain yang membuat saya urung mudik adalah jadwal kerja yang tak seperti kebanyakan orang dan tak fleksible. Belum lagi macetnya arus mudik maupun arus balik membuat saya makin ogah untuk berangkat.
Saat saya bercerita ke teman-teman saya tentang hal-hal yang membuat saya enggan berangkat mudik, mereka bilang jika kesusahan itu akan menjadi cerita yang berkesan, termasuk bermacet-macetan sepanjang jalan ke kampung.
Ya, saya mengakui jika tak semua pengalam tak menyenangkan akan terasa pahit di kemudian hari, apalagi mudik ini tujuannya untuk bertemu dan berkumpul dengan keluarga yang sangat, sangat, sangat jarang ditemui.
Berubah Pikiran
Seiring berjalannya waktu, pikiran saya pun berubah, di mana harusnya saya mengerti kerinduan orang tua saya pulang ke kampung halamannya. Ya, saya mencoba memosisikan diri dan merasakan kerinduan saat berpisah dengan orang tua, dan momen Lebaran adalah waktu yang tepat untuk melepaskan kerinduan pada orang tua, juga teman-teman bermainnya.
Meski begitu, hal-hal tersebut tak lantas membuat saya memutuskan untuk mudik dengagn orang tua saat Lebaran, karena jadwal masuk kerja yang tak mendukung.
Sedih memang, rasanya saya merasa gagal untuk melengkapi kebahagiaan mereka di hari Lebaran. Namun beruntungnya, orang tua saya mengerti kondisi dan keadaan saya yang tak memungkinkan untuk pergi mudik.
Meski begitu, sebagai gantinya kami akan tetap berangkat mudik meski tak di hari Lebaran, dengan kondisi yang mudah-mudahan lebih nyaman dan menyenangkan. Membayangkan pulang ke kampung bertemu dengan keluarga yang jarang sekali ditemui, melihat pemandangan sawah yang hijau, dan meninggalkan hiruk-pikuk kesibukan, membuat saya tak sabar untuk pulang.
Membayangkan hal di atas, masih betah lama-lama di perantauan? Yuk mudik?!