Fimela.com, Jakarta Kematian Jang Ja Yeon sembilan tahun lalu memang membuat publik terhentak. Bagaimana tidak, pemain drama Boys Over Flowers itu tiba-tiba ditemukan tewas bunuh diri di rumahnya di kawasan Bundang, Provinsi Gyeonggi, 7 Maret 2009 lalu.
Sebelumnya, Jang Ja Yeon mengirim pesan pada sang kakak jika tengah dilanda stres hebat dan ingin bunuh diri. Syok melihat pesan yang dikirim adiknya, kakak Jang Ja Yeon pun bergegas pulang ke rumah.
What's On Fimela
powered by
Namun nahas, Jang Ja Yeon sudah terlebih dulu mengakhiri hidupnya. Jasad aktris kelahiran Jeongeup itu ditemukan menggenatung pada pegangan tangga di kediamannya. Tak ditemukan tindak kejahatan, polisi memastikan jika meninggalnya Jang Jan Yeon karena bunuh diri.
Sebuah catatan bunuh diri pun ditinggalkan Jang Ja Yeon. Ia menjelaskan, bagaimana dirinya dipukuli dan dipaksa untuk menghibur dan berhubungan seks dengan sejumlah sutradara program, CEO serta eksekutif media.
Setidaknya, ada 31 nama pelaku berada dalam catatan bunuh diri Jang Ja Yeon. Hal ini tentunya membuat heboh dunia hiburan Korea Selatan saat itu. Pihak keluarga pun mendesak polisi untuk mengusut kasus mendiang Jang Ja Yeon.
Sayangnya, empat bulan penyidikan, dari 31 nama yang dituliskan Jang Ja Yeon hanya ada dua yang dilakukan penahanan, yakni CEO agensi dan manajer. Semetara CEO lainnya dibebaskan dengan alasan tidak cukup bukti.
Kasus Jang Ja Yeon kembali mencuat
Kampanye anti pelecehan seksual #MeToo memang tengah digadang-gadang di dunia hiburan Korea Selatan. Perhatian publik pun langsung mengarah pada kasus pelecehan seksual yang tragis menimpa Jang Ja Yeon.
Pada Februari 2018, petisi Blue House dimulai dan ditandatangani lebih dari 230.000 kali, mendesak jaksa penuntut untuk menyelidiki kembali kasus Jang Ja Yeon. Dan akhirnya, pada April 2018, kasus pelecehan seksual Jang Ja Yeon pun diputuskan akan dipertimbangkan untuk diusut lagi.
Resmi diusut kembali
Kementerian Kehakiman Korea Selatan resmi menunjuk jaksa penuntut untuk membuka kembali kasus Jang Ja Yeon. Keputusan itu dikeluarkan pada Selasa, 5 Juni 2018 untuk menyelidiki kasus yang paling menghebohkan Korsel selama dekade ini.
Tak hanya menuliskan daftar nama pelaku pelecehan seksual, Jang Ja Yeon juga menuliskan apa yang ia alami sebagai seorang aktris. Ancaman kerap didapatkan Jang Ja Yeon apabila menolak tawaran seksual para pejabat dunia hiburan Korea Selatan.