Fimela.com, Jakarta Salah satu komentator Akademi Sahur Asia atau Aksi Asia 2018, Ustaz Wijayanto mengatakan jika dewan juri akan semakin sulit untuk menilai para peserta Aksi Asia 2018. Sebab, dari sembilan peserta yang tersisa, semuanya memiliki kelebihan dalam menyampaikan dakwah.
“Masing-masing punya kekuatan yah, maksudnya ada penguasaan dari ilmunya, ada yang di entertaint-nya. Jadi sungguh bakal susah untuk juri menilai karena masing-masing memiliki poin yang berbeda dengan yang lain,” kata Ustaz Wijayanto di studio Indosiar, Daan mogot, Jakarta Barat, Rabu (6/6/2018).
Meski demikian, Ustaz kelahiran Solo, Jawa Tengah, 27 Desember, 49 tahun lalu ini menyadari jika sebuah kompetisi, pastilah akan ada yang tersingkir.
“Untungnya saya menjadi komentator kalau jadi juri betul-betul dilematis karena agak susah,” imbuh pengasuh Utama Pesantren Bina Insan Anak Sholeh, Yogyakarta, ini.
Ustaz Wijayanto melanjutkan jika sejauh ini dewan juri sudah memberikan penilaian yang adil berdasar aspek holistik untuk menentukan siapa yang bakal menjadi juara Aksi Asia 2018 nanti.
“Aspek holistik diniliai dari semua aspeknya, namun tetap ini namanya juga kompetisi harus ada yang disingkirkan,” kata Ustaz Wijayanto.
Setelah tersingkirnya Suhaemi Zaini, peserta asal Singapura dalam babak 10 besar, maka Aksi Asia 2018 menyisakan 9 peserta, yakni Haziq Kujeek (Brunei Darussalam), Nabilla Zainuri (Indonesia), Aiman Sufyan (Malaysia), Il Al (Indonesia), Syeid Iqmal (Malaysia), Adilla Putri ( Indonesia), Nik Farhan (Malaysia), Hilman Fauzi (Indonesia), dan Fadhli Al Fasiy (Indonesia).
Adapun yang akan tampil pada Aksi Asia 2018 Kamis (7/6/2018) dini hari nanti adalah Syeid Iqmal (Malaysia), Adilla Putri (Indonesia), Nik Farhan (Malaysia), Hilman Fauzi (Indonesia), dan Fadhli Al Fasiy (Indonesia). Siapa jagoanmu? Saksikan terus Aksi Asia 2018 mulai pukul 02.00 WIB hanya di Indosiar.