Editor Says: Cinta yang Tulus Adalah Cinta Kita Pada Uang THR

fitriandiani diperbarui 02 Jun 2018, 12:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Marhaban Yaa THR! Setelah kurang lebih dua minggu menjalani puasa Ramadan 2018, hilal THR pun bermunculan. Satu persatu kelompok pekerjamulai merasakan rekeningnya menggembung akibat pemasukan Tunjangan Hari Raya.

Uang THR begitu ditunggu-tunggu. Ini adalah salah satu momen di mana para pekerja bisa merasakan gajian dua kali dalam sebulan.

Sebelum kedatangannya ke rekening kita, kepala dipenuhi bayangan indah terkait pemanfaatan uang tersebut;

Ingin membahagiakan diri,

membahagiakan orang tua,

membahagiakan keluarga,

beli ini, itu, dan lain sebagainya.

Kenyataannya;

Uang THR belum menjajaki rekening,

orang tua sudah minta jatah baju lebaran,

minta sokongan dana untuk keperluan dapur di Hari Raya,

keponakan sudah 'menodong' uang THRnya.

Akhirnya,

Uang THR habis sejak dalam pikiran.

Ya, namanya juga hidup. Kadang-kadang suka berjalan di luar rencana, hiks. 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Ketika Uang THR Itu Datang...

Ilustrasi uang (iStockphoto)

THR ini mungkin tergolong rezeki orang lain yang numpang mampir rekening kita. Singgah sebentar, kemudian hilang lagi, mengalir ke sana kemari. Tak jarang kita sendiri malah tak menikmati uang THR tersebut, atau paling bagus ya kebagian ampas-ampasnya, lah.

Gapapa. Yang penting keluarga bahagya.

Setiap hal yang terjadi pasti memiliki sebuah pelajaran berarti di baliknya, termasuk soal THR yang cuma singgah sejenak di rekening kita ini. 

Barangkali, saya ulangi, barangkali, kehadiran THR yang sesaat di rekening kita itu mengajarnya kita mengenai cinta yang ikhlas; yang memiliki untuk kemudian melepasnya pergi.