Fimela.com, Jakarta Ibu hamil biasanya tak menjalani ibadah puasa Ramadan. Pasalnya, ibu yang sedang mengandung perlu memenuhi nutrisi untuk kesehatan tubuhnya sendiri dan juga sang janin.
Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Riyan Hari Kurniawan mengatakan kepada CNN kalau ibu hamil sebenarnya memang diwajibkan berpuasa. Namun, dengan berbagai syarat yang harus dipenuhi.
Riyan mengatakan, syaratnya kalau dia mampu dan nggak membahayakan diri sendiri serta janin yang dikandung. Jadi, ibu hamil yang sehat boleh menjalani ibadah di bulan Ramadan ini namun harus memenuhi nutrisi dan juga kalori yang dibutuhkan.
Seorang ibu hamil harus memenuhi nutrisinya sebesar 2500 kilo kalori per hari. Nutrisi ini terdiri dari setengah karbohidrat, 30 persen protein hewani dan nabati, dan 20 persennya lemak seperti kacang-kacangan.
Ini saja belum cukup, lho! Ibu hamil juga harus mengonsumsi berbagai vitamin. Seperti asam folat, kalsium dan zat besi.
"Dalam kondisi hamil, seseorang harus mengonsumsi makanan dengan kandungan zat besi karena hampir 50 persen ibu hamil memiliki anemia. Zat besi itu contohnya, daging dan sayuran hijau," katanya kepada CNN.
Trimester Pertama
Pada trimester pertama, biasanya ibu hamil akan mengalami mual dan muntah-muntah. Nah, pada masa ini, sebaiknya ibu hamil tak berpuasa untuk sementara.
Selain karena sering muntah, masa ini merupakan masa paling penting. Soalnya, pada trimester pertama, janin mengalami porses pembentukan organ, termasuk otak. Sehingga, nutrisi ibu dan janin harus benar-benar terpenuhi.
Trimester Kedua dan Ketiga
Sementara, untuk trimester dua dan ketiga, ibu hamil memang sudah nggak mual-mual lagi. Kalau kondisi janin dan ibunya sehat, dokter mungkin saja akan mengizinkan untuk berpuasa.
Namun, selama berpuasa, kamu harus ingat untuk selalu mengonsumsi susu untuk ibu hamil pada saat sahur, buka puasa, dan sebelum tidur.