Tanpa Kaki, Pria Ini Berhasil Taklukkan Everest

Lanny Kusuma diperbarui 28 Mei 2018, 14:23 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap orang tentu memiliki impian hidup yang ingin dicapai semasa hidupnya. Namun tak semua orang bisa mewujudkannya dengan mudah, seperti pria berumur 69 tahun yang bernama Xia Boyu, di mana ia harus menunda cita-citanya selama 40 tahun untuk menaklukan puncak gunung Everest.

Dilansir dari Time, Xia Boyu pertama kali mencoba meraih puncak gunung Everest pada tahun 1975 sebagai bagian dari ekspedisi yang didukung oleh Pemerintah China. Hanya saja tim yang berangkat harus tertahan oleh cuaca buruk selama 2 hari 3 malam. Xia kemudian memberikan kantong tidurnya pada salah satu rekannya yang berada dalam kondisi buruk dan membuat kedua kakinya hilang karena radang dingin.

What's On Fimela
Foto yang diambil pada 4 April 2018 memperlihatkan pendaki difabel asal China Xia Boyu (69) selama wawancara di Bhaktapur, Kathmandu. Xia Boyu kehilangan kedua kakinya akibat serangan radang dingin di Everest empat dasawarsa silam. (AFP/PRAKASH MATHEMA)

Cita-cita yang awalnya hanya memiliki jarak tersisa sebanyak 250 meter itu pun harus ditunda dan memastikan orang-orang yang ada tetap hidup serta kembali dalam keadaan selamat. Tindakan Xia saat itu memang heroik, tapi radang dingin nyatanya memberikan dampak lain padanya di masa depan. Benar, di tahun 1996, Xia didiagnosa dengan lymphom, semacam kanker darah dan menyebabkan kedua kakinya harus diamputasi lagi, kali ini sampai di atas lututnya.

Tentu saja kejadian itu menjadi pukulan keras untuknya, tapi Xia yang penuh ambisi itu tidak menyerah mewujudkan mimpinya sebagai pendaki untuk menaklukan salah satu puncak gunung tertinggi di dunia. "Mendaki gunung Everest adalah mimpiku. Aku harus mewujudkannya. Hal itu juga menjadi tantangan untuk diriku sendiri, tantangan dari takdirku," ujar Xia pada AFP.

Setelah 2 dekade kehilangan kedua kakinya, Xia kembali berlatih untuk mempersiapkan tubuhnya dan mencoba kembali mendaki gunung Everest lagi. Pada tahun 2014, ia kembali mencoba menaklukan gunung Everest, sayangnya cuaca buruk kembali menghalangi jalannya dan terulang kembali di tahun berikutnya. Bahkan ketika ia kembali mendaki di tahun 2016, badai salju harus menghalangi langkahnya yang hanya terpaut 100 meter dari puncak gunung Everest.

"Kalau aku sendirian karena usiaku yang sudah tua dan sudah berjuang selama 40 tahun demi mewujudkan mimpiku, aku mungkin tidak akan mempertimbangkan konsekuensinya. Tapi saat aku melihat ke belakang, lima orang Sherpa sedang menatapku. Mereka punya keluarga, jadi aku memutuskan untuk mundur," terangnya yang mengurungkan niatnya taklukan Everest.

2 dari 2 halaman

Taklukan Everest

Foto pada 4 April 2018, pendaki difabel asal China Xia Boyu selama wawancara di Bhaktapur, Kathmandu. Pada pendakian tahun 1975 itu ia kehilangan kakinya karena terkena Radang Dingin setelah meminjamkan Sleeping Bagnya kepada timnya. (AFP/PRAKASH MATHEMA)

Lalu pada tahun 2017, Xia kembali mencoba menaklukan puncak Everest untuk kelima kalinya meski Pemerintah Nepal secara resmi melarang orang yang kakinya diamputasi, pendaki solo dan buta untuk mendaki gunung tersebut. Xia lalu berpikir kalau semua yang dilalui selama 4 dekade terakhir ini akan berakhir sia-sia dan ia tidak akan pernah bisa mewujudkan mimpinya.

Beruntung Mahkamah Agung Nepal membatalkan keputusan kontroversial itu dan pada bulan ini Xia kembali serta berhasil mewujudkan mimpinya untuk menaklukan puncak gunung Everest. Xia kemudian jadi orang kedua yang berhasil menaklukan puncak Everest dengan kedua kaki yang diamputasi setelah sebelumnya di tahun 2006 pendaki asal Selandia Baru, Mark Inglis, lebih dulu melakukannya.

 

Penulis: Natanael Sepaya

Sumber: Kapanlagi.com