Fimela.com, Jakarta Berawal dari bermain judul sinetron yang sama, Hana Saraswati dan Dylan Carr akhirnya terlibat cinta lokasi. Kini sudah tiga tahun lamanya pemain sinetron Anak Langit itu menjalin asmara. Seperti kebanyakan pasangan, hubungan mereka juga dibumbui suka dan duka. Tapi semua itu, dijadikan Hana dan Dylan sebagai pelajaran untuk memperkuat pondasi hubungan mereka.
**
Keputusan Hana Saraswati menerima cinta Dylan Carr tanpa melihat latar belakang sang kekasih yang pernah terlibat masalah hukum karena kasus narkoba, benar kiranya. Dylan kini sudah bersih dari ketergantungannya dengan narkoba jenis ganja, dan menjadi pria yang diharapnya.
What's On Fimela
powered by
Dylan pun mengamini, jika kehadiran Hana dalam kehidupannya amat berarti. Lewat sosok kekasihnya tersebut, ia bisa melewati masa suram sebagai mantan narapidana, dan bisa benar-benar bebas dari jerat nerkoba.
“Adanya Hana membantu banget di hidup gue,” Kata Dylan saat berbincang dengan Bintang.com belum lama ini. “Makasih yah beib, sudah nemenin aku dan sudah bikin aku gemuk,” imbuh Dylan .
Namun, untuk bicara soal rencana pernikahan, Dylan yang masih berusia 23 tahun dan Hana 21 tahun, belum mau bicara banyak. Masih banyak mimpi yang ingin digapai mereka saat ini sebelum melangkah ke pelaminan. “Belum lah pemikiran ke sana belum. Masih banyak impian gua yang masih pengin diwujudkan,” kata Dylan.
Selama merajut asmara, Hana dan Dylan mengaku tidak seperti pasangan lainnya, romantis. Bahkan Hana berkata, ada sikap Dylan yang cenderung menunjukan kepribadian seorang wanita, pun begitu sebaliknya.
“Hana dan Dylan itu posisi cowok dan ceweknya terbalik. Biasanya yang suka ngambek kan cewek, dan marah itu cowok. Kalau di hubungan ini nggak. Aku suka marah, kalau Dylan ngambeknya Masya Allah. Kalau dia ngambek itu, diemnya,” kata Hana tak lagi bisa melanjutkan kata-katanya.
Penasaran dengan romantika Dylan Carr dan Hana Saraswati? Lalu bagaimana kegiatan mereka, serta kiat mereka menjalani puasa selama bulan Ramadan ini? Simak wawancara selengkapnya berikut ini.
Pacaran positif ala Hana Saraswati dan Dylan Carr
Menjalankan ibadah puasa sambil bekerja bukanlah hal yang baru bagi Hana Saraswati dan Dylan Carr. Ramadan ini, menjadi tahun ketiga bagi mereka menghabiskan banyak waktu di lokasi syuting selama bulan Ramadan. Lantas, aktivitas apa saja sih yang biasa mereka lakukan di bulan Ramadan?
Aktivitas Ramadan, kalian ngapain saja?
Hana: Syuting dan syuting. Paling ngajak teman-teman buka bareng sama tarawih bareng, dan jadi ajang untuk silaturahmi dengan teman-teman yang jarang ketemu. kalau ada niat keluar saur on the road sama komunitas, juga ayu.
Apakah bakal lebih religius atau biasa saja saat Ramadan?
Hana: Impian saya seperti yang lain-lain di Ramadan ini pengin banyak ibadah, gimana caranya mengurangi hal-hal yang buruk agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Dylan: Gue penginnya sih ke tempat yatim piatu, santunan, kasih beras. Tahun lalu pengin punya rencana itu tapi nggak kesampaian dan tahun ini pengin direalisasikan, bersyukur karena sinetron ini sudah berjalan lebih dari 480 episode, jadi pengin berbagi dari rezeki yang kami dapatkan.
Puasa di lokasi syuting, berat atau tidak menjalankannya?
Hana: Kalau dari pengalaman puasa sebelumnya itu belaga gila saja, kita mikir berasa nggak puasa saja, kita jalanin saja ketawa-ketawa, cekikikan, dan malah nggak berasa puasanya. Tapi kalau kita ngadem di mobil malah berasa lapar, hausnya, ngebayangin kapan maghrib. Jadi puasa dibawa enjoy saja.
Dylan: Kalu gue, dari zaman masih sekolah memang sering olah raga juga jadi kalau syuting, fighting biasa saja sih. Paling yang berat di minggu-minggu pertama kalau ada adegan perkelahian dan berjemur. Tapi karena sudah biasa yah nggak kerasa. Dulu waktu di Belitung saat latihan mau jadi atlet itu siang bolong gue pernah lari di Gor dalam keadaan puasa.
Kalian kan satu lokasi syuting nih, Ramadan jadi jaga jarak dulu dong untuk menjaga sikap?
Dylan: Jaga jarak yah haruslah kalau gitu mah.
Hana: Gini loh kalau dibilang tampil mesra, gimana dulu nih, kami saja selama ini nggak pernah tampil mesra ya, dan bisa dicek dimanapun, di lokasi, di instagram juga kami nggak pernah pasang foto
Kenapa?
Dylan: Kebetulan saya bukan cowok yang romantis juga jadi kalau disuruh mesra bingung malah panik.
Hana: Jadi kalau dibilang harus jangan tampil mesra di bulan Ramadan yah kita tampil begini-begini saja memang setiap harinya begini.
Kalian pasangan yang unik yah?
Hana: Hana dan Dylan itu posisi cowok dan ceweknya terbalik. Biasanya yang suka ngambek kan cewek, dan marah itu cowok. Kalau di hubungan ini nggak. Aku suka marah, kalau Dylan ngambeknya Masya Allah. Kalau dia ngambek itu, diemnya. .. (Hana tidak melanjutkan pembicaraannya)
Dylan: Kalau marah soalnya dia bakalan lebih kencang, jadi lebih baik diam saja. Iya nggak?
Bagaimana cara kamu agar mencairkan suasana kalau Dylan sedang ngambek?
Hana: Waktu awal-awal memang sulit kalau Dylan ngambek tapi sekarang sudah tahu kalau dia ngambek, didiemin balik, ntar dia ada perasaan kok Hana nggak goda-godain gue ya. Kalau Dylan, pasti ada perasaan seperti itu. Nah terus kalau kelihatan dia sudah ngelihatin gue melulu, baru deh ditanya kamu mau makan apa, terus dibeliin deh makanan yang dia mau habis itu sudah deh dia baik.
Dylan: lebih simple sih kalau kamu biarin aku main game.
Sudah ada rencana untuk lebaran nanti, apakah Dylan akan berkunjung ke rumah Hana atau sebaliknya?
Hana: Lebaran ini adalah tahun ketiga kami (pacaran). Tahun pertama misah, tahun kedua dan ketiganya juga misah. Memang kita kalau lebaran lebih fokus dengan keluarga masing-masing.
Dylan: Saya pengin banget pulang kampung (di Belitung), soalnya saya bisa pulang kampung itu cuma di bulan Ramadan saja. Tahun baru sih pulang tapi cuma sebentar, cuma dua hari dan kalau Ramadan ini bisa libur sampai enam hari. Lumayan panjang lah.
Orangtua Hana Saraswati pernah khawatir tentang masa lalu Dylan Carr
Dylan Carr pernah terlibat masalah hukum. Ia ditangkap polisi di kawasan Ceger, Jakarta Timur pada Rabu, 6 Januari 2016 karena kedapatan membawa dan mengonsumsi narkoba jenis ganja. Atas perbuatannya, Pengadilan memutuskan Dylan dihukum menjalani rehabilitasi selama tujuh bulan.
Dylan pernah ditangkap narkoba, kok kamu mau sih sama Dylan?
Hana: Narkoba memang hal yang buruk, tapi tidak semua yang pakai narkoba dan ketangkap bakal jadi sampah hidupnya kalau ditangkap dia di dalam belajar jadi orang yang benar, pas dia keluar dia bisa jadi orang. Tapi kalau ketangkap sekali dia nggak mau belajar, begitu lagi dan ketangkep lagi itu baru namanya sampah. Tapi kalau ketangkap terus dia di dalam belajar bisa mengatur dirinya untuk lebih baik. Lihat saja sekarang Dylan yang dulu beda banget dengan yang sekarang jauh banget.
Lantas apakah orangtuamu setuju?
Hana: Jadi pas awal dekat sama Dylan. Aku tuh nggak biasa kalau nggak bicara sama mama. Tapi aku saat itu bingung mau ngomongnya sama mama, suatu hari Dylan aku bawa ke rumah. Sebelumnya ada yang lucu aku jalan sering sama Dylan terus mama nanya kok kamu nggak ngenalin emang suami orang yah. Aku bilang bukan-bukan nanti saja kalau sudah waktunya. Akhirnya dibawalah ke rumah terus mama bilang ‘hah kamu sama Dylan’. Pop aku sebut mamaku, takut nggak sih Dylan kena HIV kan dia pakai narkoba wuah panjang lebar. Ma, enggak Dylan itu nggak HIV soalnya pas waktu direhab dites HIV dan Alhamdulillah Dylan nggak ada HIV.
Dylan: Kalau HIV juga itu bukan dari maaf ganja, kalau heroin baru dan di dalam juga banyak belajar HIV itu bisa kena dari jarum yang tuker-tukeran bukan dari ganja.
Hana: Iya waktu itu aku sampai bingung jelasin ke mamanya, Dylan kamu HIV nggak, mama nanya, terus Dylan bilang, kamu bilang saja nggak, kamu jelasin. Yah sudah aku jelasin ke mama.
Dylan: memang kalau terlibat narkoba orang ujung-ujungnya nyambungin ke HIV itu yang nyebelin sih. Edukasinya kurang.
Apakah Hana banyak membantu kamu?
Dylan: Adanya Hana membantu banget di hidup gue. Soalnya pas pertama kali keluar dari rehab. Bayangin nih selama tujuh bulan direhab Cuma lihat orang yang itu-itu saja dan memepersiapkan di dunia luar. Persiapannya bakal ngederin ucapan orang-orang yang begini-begini. Kadang-kadang ada rasa mindernya juga di lokasi bakal diledekin nggak yah sama anak-anak. Untungnya sih ada Hana dan teman-teman di lokasi yang men-support, tidak menjatuhkan. Dia (Hana) banyak motivasi gue soalnya orang yang baru keluar (penjara) itu rasa mood swing nya parah, nah Hana itu sabar banget ngadepin gue. Makasih yah beib sudah nemenin aku dan sudah bikin aku gemuk sekarang pokoknya you’re the best.
Bagaimana cara kamu memotivasi Dylan agar tidak lagi menggunakan narkoba?
Hana: Waktu dia keluar dari rehab aku juga sempat ada rasa was-was juga, takutnya dia make lagi, aku selalu nanya sama dia kamu kemana dan main sama siapa saja kabarin, kayak gitu-gitu saja.
Untuk menjaga hubungan kalian tetap awet bagaimana?
Hana: Sebenarnya persoalan yang kami alami, jadi kayak pondasi buat kita ke depannya, jadi nanti ke depannya kalau mau dihantam apapun masalahnya bisa kuat. Selain itu kita juga harus saling terbuka itu yang paling penting.
Kalian sudah menghadapi suka duka, bagaimana apakah sudah berniat untuk menikah?
Dylan: Belum lah pemikiran ke sana belum. Masih banyak impian gue yang masih pengin diwujudkan.
Hana Saraswati dan Dylan Carr kemudian saling tersenyum penuh arti. Memang, usia keduanya masih sangat muda, masih banyak hal positif yang bisa dilakukan untuk mewujudkan impian dan cita-cita mereka. Sukses terus ya Hana dan Dylan.