Fimela.com, Jakarta Puasa sudah memasuki yang ke-11 hari. Kamu pasti sudah terbiasa bangun pagi untuk sahur, tapi bagaimana dengan semangat saat kerja? Ya, beberapa orang memang masih ada yang beralasan tak puasa karena terlalu beratnya pekerjaan yang dilakukan. Apakah boleh membatalkan puasa karena pekerjaan yang dilakukan membutuhkan tenaga yang kuat?
Dilansir dari Nu.or.id, dijelaskan bila bagi umat Muslim puasa memang wajib, tetapi mencari nafkah juga wajib. Harus diketahui bahwa kewajiban berpuasa tidak bermaksud untuk menghalangi seseorang untuk mencari nafkah. Tetapi adakalanya memang aktivitas mencari nafkah memerlukan tenaga besar dan kondisi yang “oke”.
What's On Fimela
powered by
Perihal orang yang kesehariannya bekerja agak berat, Syekh Said Muhammad Ba’asyin dalam Busyrol Karim mengatakan,
ويلزم أهل العمل المشق في رمضان كالحصادين ونحوهم تبييت النية ثم من لحقه منهم مشقة شديدة أفطر، وإلا فلا. ولا فرق بين الأجير والغني وغيره والمتبرع وإن وجد غيره، وتأتي العمل لهم العمل ليلا كما قاله الشرقاوي. وقال في التحفة إن لم يتأت لهم ليلا، ولو توقف كسبه لنحو قوته المضطر إليه هو أو ممونه علي فطره جاز له، بل لزمه عند وجود المشقة الفطر، لكن بقدر الضرورة. ومن لزمه الفطر فصام صح صومه لأن الحرمة لأمر خارج، ولا أثر لنحو صداع ومرض خفيف لا يخاف منه ما مر.
Artinya, “Ketika memasuki Ramadhan, pekerja berat seperti buruh tani yang membantu penggarap saat panen dan pekerja berat lainnya, wajib memasang niat puasa di malam hari. Kalau kemudian di siang hari menemukan kesulitan dalam puasanya, ia boleh berbuka. Tetapi kalau ia merasa kuat, maka ia boleh tidak membatalkannya.
Jadi, sebelum berbuka puasa ada baiknya kamu melihat kembali kekuatan kamu untuk menahan lapar dan haus. Tapi, kalau pekerjaannya ringan dan nggak puasa, itu sih yang salah. Biar puasanya lebih semangat, di bawah ini jadwal sholat, imsakiyah, dan buka puasa. Tetap Semangat!