Fimela.com, Jakarta Kepergian menantu Hatta Rajasa, Adara Taista, sedang hangat jadi pembicaraan belakangna Ini. Lima bulan setelah resmi menjadi istri dari Rasyid Rajasa, Adara wafat saat di Rumah Sakit Moriyama Memorial Tokyo, Jepang, pada Sabtu (19/5) kemarin.
Bukan sedang berlibur, keberadaan Adara dan Rasyid di Jepang adalah untuk tujuan pengobatan. Ya, Adara meninggal karena sakit yang dideritanya yakni melanoma atau kanker kulit.
Baru Menikah Desember 2017
Rasyid Rajasa dan Adara Taista sudah lama menjalin hubungan, yakni kurang lebih tiga tahun. Namun sebagai suami istri, usia pernikahan mereka baru 5 bulan saja.
Rasyid dan Adara menikah pada 23 Desember 2017 lalu. Saat itu, Rasyid sudah mengetahui perihal penyakit yang diidap Adara.
Rasyid tahu penyakit kanker kulit yang diderita Adara sejak April 2017, namun sedari awal ia sudah siap dengan segala kemungkinan yang memasrahkan segalanya kepada Tuhan YME. Karena itu ia juga mantap melamar Adara dan meminta pernikahannya dipercepat lantaran melihat penyakit Adara semakin parah.
Sosok Adara Taista di Mata Rasyid Rajasa
Menurut Rasyid, Adara selalu mengingatkannya untuk segera mengambil wudu dan jadi imam salat untuknya. Adara di mata Rasyid juga merupakan sosok yang kuat iman, serta mampu menuntunnya ke arah kebaikan.
Sebelum meninggal, Adara sempat bangun dan menemani suaminya sahur, sampai salat subuh berjamaah. Kondisinya memang sempat drop, namun sebelum itu Adara hanya pamit untuk tidur sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 13.38 waktu setempat.
Adara telah mencoba pengobatan di beberapa negara seperti Singapura, Amerika, hingga terakhir di Jepang. Selama itu pula, Rasyid selalu setia mendampingi Adara di sisinya.
Rasyid Jadi Suami yang Baik di Saat-saat Terburuk Adara
Mengidap penyakit serius yang menjebakmu di antara hidup dan mati tentu saja bukan saat-saat terbaik, di mana sisa waktu hidup bisa diprediksikan secara medis dan maut bisa datang kapan saja.
Dalam kondisi tersebut, Adara bisa saja menyuruh Rasyid pergi jauh-jauh dari hidupnya agar ia bisa menemukan bahagia yang diinginkan--yang mana tak bisa Adara berikan karena keadaannya. Rasyid juga bisa saja meninggalkan Adara, atau setidaknya, bertahan tanpa menikahinya, karena tahu hidup Adara takkan lama. Namun, keduanya memilih bersama.
Rasyid tetap setia di sisi Adara meski mengetahui Adara harus berjuang melawan kanker. Adara pun menerima pinangan kekasih yang ia cintai dan mencintainya. Di saat-saat terburuk dalam hidupnya, Adara mendapat kasih sayang dari lelaki terbaik. Mereka saling mendampingi, saling menguatkan, dan saling membuktikan cinta hingga maut memisahkan mereka di dunia.