Fimela.com, Jakarta Puasa Ramadan bukan cuma membawa berkah bagi yang menjalaninya. Tapi juga akan mendapat keuntungan dari segi kesehatan. Puasa, jika dilakukan dengan cara yang sehat, bisa mengurangi gangguan pencernaan dan juga membantu proses detoksifikasi atau pengeluaran racun dari dalam tubuh.
Tapi, puasa juga bisa menimbulkan banyak risiko kalau kamu menjalankannya dengan cara yang nggak sehat. Seperti berbuka dan sahur dengan gorengan serta makanan yang terlalu manis.
Selain itu, puasa bagi orang-orang dengan penyakit tertentu juga berisiko. Seperti bagi penderita diabetes. Dilansir dari Health Xchange, ada beberapa hal yang harus kamu tahu, sebelum memutuskan untuk ikut berpuasa meski memiliki diabetes.
1. Persiapan 2 bulan sebelum Ramadan
Pasien diabetes harus melakukan konsultasi kepada dokter kalau ingin berpuasa di bulan Ramadan. Konsultasi ini harus dilakukan 2 bulan sebelum Ramadan tiba, lho!
Selama melakukan konsultasi itu, pastikan kau tahu mengenai tata cara berpuasa yang sehat. Juga mengenai aturan dan penyesuaian obat.
What's On Fimela
powered by
2. Coba Latihan Puasa
Bagi pasien diabetes, penting sekali untuk melakukan percobaan atau latihan puasa sebelum Ramadan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada masalah atau keluhan yang akan timbul saat berpuasa.
Kamu bisa melakukan percobaan puasa ini dengan menjalani puasa sunah sebelum Ramadan tiba. Tentu saja, ini dijalankan setelah berkonsultasi dengan dokter, ya!
3. Stop Puasa Kalau...
Kalau sudah dapat 'lampu hijau' dari dokter untuk melakukan puasa Ramadan, kamu tetap harus melakukan pengamatan pada tubuhmu sendiri. Perubahan kondisi tubuh juga harus kamu perhatikan saat menjalani puasa.
Jangan teruskan puasa kalau gula darah kurang dari 4.0 mmol/L atau lebih dari 16 mmol/lL. Selain itu, kalau mengalami tremor, keringat berlebih, pusing dan linglung, sebaiknya hentikan puasa.