Fimela.com, Jakarta Memasuki bulan Ramadan atau puasa di tahun ini, kota Surabaya mencoba menepiskan tragedi yang terjadi beberapa hari lalu. Kehidupan harus tetap berlanjut apalagi memasuki bulan suci yang sudah ditunggu-tunggu.
Dunia pariwisata dan kuliner Surabaya pun ikut kembali menggeliat. Salah satunya lewat sarana bus Surabaya and Culinary Track (SCCT) Ramadan Trip yang hadir kembali di bulan puasa di tahun ini.
Seperti dilansir dari liputan6.com., kalau ingin merasakan sensasi keliling kota Surabaya sambil berwisata, tiap orang hanya perlu membayar Rp 7.500 per rute. Titik awal perjalanan dari Balai Pemuda, lalu rute yang dilalui bus SSCT Ramadan Trip antara lain HOS Tjokroaminoto, Masjid Jami’ Paneleh, Museum Surabaya, Masjid Kemayoran, dan berakhir kembali di Balai Pemuda.
What's On Fimela
powered by
Menurut Shandy Setiawan, selaku Ketua Love Surabaya, selama Ramadan tahun ini, bus SSCT akan beroperasi dari jam 15.00-18.00. Wisatawan yang ikut trip ini harus reservasi terlebih dahulu di Balai Pemuda Surabaya karena tempat duduknya hanya 24 kursi. Tiap bulan rutenya berganti, namun selama Ramadan dipilih rute berupa tempat bersejarah dan religi.
Di tiap lokasi, bus berhenti sekitar 20-30 menit. Sejak diluncurkan pada 2013, antusiasme masyarakat dengan bus Surabaya Shopping and Culinary Track sangat tinggi. “Ini selalu full booking, jadi harus jauh-jauh hari reservasi kalau mau ikut trip. Bahkan orang Surabaya sendiri banyak yang belum naik. Mudah-mudahan armada bisa ditambah, karena saat ini baru ada satu bus saja,” tutur Shandy.
Terkait teror bom yang melanda Surabaya beberapa hari lalu, Shandy mengakui hal tersebut berpengaruh secara langsung terhadap antusias wisatawan yang ingin ikut trip. Namun setelah dipastikan aman, mulai hari ini bus SSCT kembali ramai wisatawan yang ingin ikut trip.
Shandy sendiri berharap pasca-teror bom, wisata Surabaya dapat bangkit kembali, terutama di bulan Ramadan atau puasa seperti ini. Dengan begitu peminat bus SCCT akan banyak lagi, demi mengenalkan bangunan-bangunan sejarah bangsanya sendiri dan termasuk wisata kuliner.