Kata Perempuan: Bukber Saat Puasa, Penting atau Nggak?

Febriyani Frisca diperbarui 14 Mei 2018, 17:01 WIB

Fimela.com, Jakarta Ramadan sebentar lagi tiba, itu artinya, selain seruan untuk umat Muslim menjalankan ibadah puasa dan salat Tarawih maka akan segera dilaksanakan. Eits, namun, selain dua seruan tersebut, masih ada lagi satu seruan yang kerap menghiasi bulan Ramadan. Apalagi kalau bukan seruan untuk bukber alias buka puasa bareng. Sama sobat-sobat lama tentunya.

Kamu sendiri pasti nggak asing lagi bukan dengan kegiatan yang satu itu saat bulan Ramadan? Meski judulnya “buka puasa”, tapi pada kenyataannya, sering kali kegiatan tersebut juga melibatkan banyak orang dari berbagai agama. Sebab, yang ditekankan saat bukber adalah silaturahminya, bukan hanya membatalkan puasa sebagai akhir dari puasa selama sehari.

Secara nggak langsung, bukber kerap kali menjadi ajang temu kangen dan reuni dalam sebuah kelompok pertemanan. Sebut saja teman TK, SD, SMP, SMA, Kuliah, tongkrongan gang sebelah, dan masih banyak lainnya. Bahkan, katanya, bukber bisa jadi ajang reuni sama mantan, lho. Upsss! Apakah kamu salah satu orang yang menjadikan bukber sebagai ajang reuni sama masa lalu?

Apa pun itu, semoga nggak mengurangi esensi dari berbuka puasa yang kamu rencanakan dan nggak membuat pahala ibadah berpuasa kamu berkurang, ya. Lagi pula, dengan ketemu mantan, siapa tahu bisa menyambung tali asmara yang sempat terputus alias balikan. Eh.

Well, di mata para cewek, makhluk yang biasanya paling riweuh ada banyak jadwal bukber tiba, karena harus menyiapkan ini itu dan sebagainya, sepenting apa, sih, bukber bagi mereka? Apakah buka bersama benar-benar menjadi ajang silaturahmi? Atau ada terselip maksud menjaga eksistensi?

So, langsung saja yuk, kita lihat pendapat para cewek tentang buka puasa bersama.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Kalau Nggak Saat Bukber, Kapan Lagi Ketemu Teman-teman?

Bukber atau buka bersama identik dengan temu kangen teman sebaya, namun kini bukber bisa menjadi wadah mencari jodoh

Rupanya, bagi sebagian orang, buka bersama masih menjadi media yang tepat untuk menyambung kembali tali sillaturahmi yang sempat kendur karena kegiatan yang selama ini tak bisa ditinggalkan. Seperti yang dialami oleh, Tita Mega, seorang karyawan swasta.

“Penting nggak penting, sih. Soalnya, buat para pekerja, bergaul sama teman kadang jadi hal yang sulit buat dilakukan. Kalau ada waktu luang sedikit, biasaya memilih dipakai untuk istirahat daripada buat ketemu sama teman-teman. Kalau nggak waktu bukber, kapan lagi? Mungkin waktu kondangan, ya, tapi itu juga jarang bisa kumpul semua,” jelasnya.

 

3 dari 3 halaman

Biasa Aja

Ilustrasi bukber. (via: ngobas.com)

Sementara itu, di saat Tita Mega menggap buka puasa bersama adalah waktu yang tepat untuk berilaturahmi, Hal berbeda diungkapkan oleh Pipit Ida Rahayu, karyawan swasta. Menurutnya, nggak ada urgensi dari buka puasa bareng. Sebab, silaturahmi bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Terlebih, dirinya kini telah memiliki seorang anak.

“Biasa aja. Kalau buat single atau status belum menikah sih oke oke aja. Kalau sekarang, dengan keadaan memiliki baby, gue ngerasa bukber kayak nggak penting. Walaupun alasan utama silaturahmi, kan bisa kapan aja,” katanya.