Totalitas, Agnez Mo Garap 70 Lagu Sebelum Rilis Album

Nizar Zulmi diperbarui 16 Mei 2018, 10:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Agnez Mo butuh waktu cukup lama sebelum merilis album debutnya di skena internasional, X. Hal itu karena perjuangan di balik penggarapan album tersebut memang tidak main-main.

Selama ini Agnez diketahui sebagai penyanyi yang perfeksionis. Ia pun bertemu dengan sejumlah produser dan musisi untuk menemukan chemistry yang pas. Bahkan dalam prosesnya Agnez mengaku telah menggarap lebih dari 70 lagu.

What's On Fimela
Agnez Mo (Foto: Deki Prayoga/Bintang.com)

"Sebelum album ini keluar (album X), Saya sebenarnya sudah ada sekitar 70 lagu done, karena kita write with different people. Karena saya pengen tahu yang cocok sama saya siapa, itu prosesnya. Orang suka melihat ada 70 to 80 songs with different songwriters, pada akhirnya, 'oh gue cocok sama yang ini,' lama-lama circle-nya makin kecil, dan pada akhirnya ketemu sama tim yang sekarang sama saya," aku Agnez Mo di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (13/5).

Berbagai kendala ia hadapi dalam rangka penggarapan album yang sudah dinanti-nanti para penggemar itu. Agnez Mo tak menampik adanya masalah internal yang tak banyak diketahui orang. Namun kesulitan itu tak mampu mengalahkan spirit pelantun Damn I Love You tersebut.

2 dari 3 halaman

Sempat Tertunda

Agnez Mo (Bambang E.Ros/Bintang.com)

Tidak dapat dipungkiri besarnya pressure yang dihadapi Agnez Mo ketika banyak fans menagih albumnya. Rencananya bahkan sempat tertunda dari jadwal yang sudah ditentukan.

"Tadinya udah mau keluar, tiba-tiba ada masalah internal yang pada akhirnya kita gak bisa keluarin tapi I couldn't really say that karena itu internal, tapi itu hal yang membuat saya, i have to work really hard for this. Lalu saya sangat mengecewakan fans saya pada saat itu, padahal produknya sudah jadi, tapi you know what? Itu malah jadi bikin saya semakin pengen mengenal diri saya," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Temukan Jati Diri

Agnez Mo (Adrian Putra/Bintang.com)

Buah dari kerja keras dan penantian panjang berujung pada kepuasan Agnez Mo dalam karyanya. Tak semata soal komersial, jati diri merupakan sesuatu yang penting baginya.

"Maybe this is not the time waktu itu. Maybe that was not the time, saya gak kecewa, saya langsung, the next day, I went to the studio. Saya nyanyi, saya kerja, and I wrote every feeling yang pada saat itu I found myself. This is what i want. Pada saat itu saya memutuskan bahwa I will choose my art, enggak cuma buat commercial," pungkasnya.

Sumber: KapanLagi.com