Bukan Pempek, Ini Kuliner Ramadan Favorit di Palembang

Henry Hens diperbarui 16 Mei 2018, 10:16 WIB

Fimela.com, Jakarta Kuliner khas Palembang atau Sumatera Selatan identik dengan pempek. Tapi selama bulan puasa atau Ramadan di Palembang ternyata bukan pempek yang banyak diminati.

Ada penganan yang cukup mengenyangkan yang jadi favorit banyak orang di Palembang selama bulan puasa terutama saat berbuka. Namanya Ragit dan bentuknya mirip dengan roti jala khas India.

Bentuknya mirip dadar guling dan biasanya disantap dengan kuah kari. Salah seorang pembuat kue ragit adalah Nyonya Mardiah. Seperti dilansir dari antaranews, makanan khas Palembang ini termasuk banyak dicari dan diminati di bulan Ramadan sebagai santapan untuk berbuka puasa.

What's On Fimela
Ragit, kuliner khas Palembang. foto: Instagram (@azmi_alkahfi)

Ragit paling pas dinikmati dengan kuah kari dan taburan cabai serta bawang goreng. Banyak yang penasaran apa saja bahan pembuatannya dan cara membuat makanan khas Palembang ini?

Ragit ternyata dibuat dari olahan tepung terigu, telur, garam yang kemudian dicampur menjadi adonan. Setelah itu dimasukkan dalam cetakan berbentuk corong dan dimasak sampai matang. Setelah itu adonan yang sudah matang dibentuk menjadi seperti jala berbentuk segitiga.

2 dari 2 halaman

Ragit Murah dan Terjangkau

Ragit, kuliner khas Palembang. foto: Instagram (@aprillkitchen)

Yang harus diingat, perlu kecepatan tangan supaya ragit tidak gosong waktu dipanggang di atas bara api. Ragit yang sudah masak bisa dihidangkan dengan kuah kari, lalu ditambah irisan cabai dan taburan bawang goreng sebagai penyedap rasa.

Harga ragit juga sangat murah dan terjangkau yaitu Rp 2.000,- di hari biasa dan Rp. 3000,- per prosi selama bulan puasa karena permintaan yang banyak. Menurut Mardiah, menjual ragit bukan hanya soal keuntungan tapi juga ikut melestarikan kuliner khas Palembang karena sekarang ini sudah jarang warga mereka yang membuat ragit.

Selama bulan puasa atau Ramadan, penjualan ragit milik Mardiah bisa meningkat banyak sampai 100 porsi. Makanan yang juga banyak disukai warga keturunan Arab ini jadi salah satu makanan khas berbuka puasa di Palembang.