Bubur Unik Ini Jadi Menu Buka Puasa Khas Kota Medan

Henry Hens diperbarui 15 Mei 2018, 21:16 WIB

Fimela.com, Jakarta Selama bulan puasa atau Ramadan, momen bukan puasa tentu termasuk yang paling ditunggu. Biasanya ada beragam jenis makanan berbuka puasa yang jadi ciri khas di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Medan.

Ada beragam berbagai macam kuliner khas kota Medan, Sumatera Utara, termasuk saat berbuka puasa. Salah satunya yang paling dikenal adalah Bubur Pedas. Kuliner ini bukan hanya jadi makanan khas saat bulan Ramadan tapi juga termasuk bagian dari sejarah serta kebudayaan kota Medan.

Seperti dilansir dari arah.com, bubur hidangan khas Melayu ini menjadi santapan khusus setiap bulan Ramadan dan hanya disediakan di Masjid Raya Al Mashun Medan. Kuliner unik ini berbahan dasar beras serta ditambah daging dan sayuran.

Bubur Pedas khas Medan

Yang membuat bubur ini beda adalah ada puluhan jenis rempah yang diaduk di dalamnya. Perpaduan itu membuat rasanya bukan hanya pedas tapi juga membuat badan kita terasa lebih hangat.

Rasa khas bubur pedas ini sangat terasa karena dimasak dalam gerabah besar di atas tungku kayu bakar sehingga memunculkan aroma yang unik. Selain itu, ada alasan lain kenapa bubur pedas Masjid Raya Al Mashun dianggap spesial.

Masyarakat tak perlu membayar untuk mendapatkannya. Itu karena pengurus masjid membagikan makanan ini secara gratis menjelang berbuka puasa. Menurut seorang pengurus masjid, mereka membagikan sekitar 900 porsi secara gratis buat para pengunjung masjid raya tersebut.

2 dari 2 halaman

Bubur Pedas Sejak 1909

Bubur khas Melayu ini disediakan secara gratis kepada masyarakat untuk buka puasa. (Liputan6.com/Reza Efendi).

Buat masyarakat yang ingin membawa pulang bubur pedas, cukup datang ke Masjid Raya Al Mashun setelah waktu solat Ashar, maka satu porsi bubur pedas bisa diperoleh secara gratis. Selain dibagikan untuk masyarakat Kota Medan, bubur pedas juga tersedia bagi warga yang ingin melakukan buka puasa bersama di Masjid Raya Al Mashun.

Pembagian bubur pedas itu ternyata sudah dilakukan pihak masjid sejak bulan Ramadan di tahun 1909. Saat itu merupakan masa kejayaan Kesultanan Deli di bawah kepemimpinan Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alam Syah. Sementara itu, meski rempah yang digunakan juru masak di Masjid Raya Al Mashun sudah berubah dibandingkan di masa lalu, bubur pedas khas Medan ini tetap diminati warga.

Bubur pedas menjadi menu khas di bulan puassa yang jadi bagian sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan. Bahkan bukan hanya warga Kota Medan, para pengunjung dari luar Sumatera Utara juga cukup banyak yang datang hanya untuk mencicipi makanan khas Medan di bulan Ramadan ini.