Fimela.com, Jakarta Seks edukasi di Tanah Air dulu memang sempat tertinggal dari negara-negara lain. Pasalnya, seks dulu dianggap tabu sehingga tak banyak dibicarakan.
Maka dari itu, banyak orang yang belajar seputar seks dari mulut ke mulut. Misalnya saja, cewek nggak boleh makan mentimun terlalu banyak, karena nanti bisa keputihan.
Padahal, mentimun tak ada hubungannya dengan keoputihan akibat jamur dan bakteria, kan? Meskipun kini sudah banyak cewek-cewek yang berusaha untuk menghapus mitos seputar seks, namun ternyata masih ada beberapa mitos yang dipercaya banyak orang.
Bahayanya, kalau kepeercayaan yang salah tak pernah diluruskan, mereka yang percaya akan mewariskan konsep tersebut ke anak dan cucu mereka.
Walaupun generasi selanjutnya bakal lebih cerdas dan mencari tahu kebenaran, namun ada baiknya kalau kamu juga tahu apa saja yang mitos seputar bercinta di ranjang.
Vagina Bukan Satu-satunya Jalan Menuju Puncak
Banyak orang masih berpikir, kalau seks semata-mata cuma soal penetrasi. Padahal, seks merupakan salah satu bentuk komunikasi untuk menyampaikan rasa sayang kepada pasangan. Karena itu, ada banyak cara untuk membuat dirimu dan pasangan menikmatinya.
Foreplay dan juga sentuhan pada bagian lain di tubuhmu juga bisa membawamu ke puncak. Dilansir dari Life Hecker, karena itulah orgasme ada berbagai macam, seperti orgasme vagina, klitoris, puting susu, dan lainnya, tergantung pada preferensi dan juga tubuh seseorang.
Kamu Bakal Selalu Dapat the Good Sex
Seks yang baik adalah seks yang sehat dan juga saling memuaskan. Dalam hubungan rumah tangga, tentunya the good sex harus kamu dapatkan. Pasalnya, seks tak jauh beda dengan hubungan serius.
Kedua belah pihak harus sama-sama berusaha untuk memberi. Bukan cuma ingin menerima saja. Masalahnya, banyak orang percaya kalau seks dalam rumah tangga akan selalu membawa kebahagiaan. Dan seks itu sendiri menyenangkan.
Namun pada kenyataannya, seks yang nggak baik, artinya nggak saling menikmati, justru sering terjadi di dalam hubungan rumah tangga, lho! Makanya, Life Hecker menulis, suami dan istri harus sama-sama berusaha untuk saling memuaskan.