Jakarta As we know matahari semakin hari teriknya semakin terasa menusuk ke dalam kulit, bisa kita rasakan sendiri pukul 10 pagi saja panasnya seperti tengah hari. Khususnya untuk yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, yang memang dikenal berlimpah dengan sinar matahari. Memakai topi dan kacamata tak cukup untuk melindungi seluruh tubuh dari paparan sinar matahari langsung, atau dari kanker kulit yang mematikan akibat sinar matahari. Untuk mencegah dampak buruknya, ahli dermatologis menyarankan untuk menggunakan sunscreen dengan SPF50 jika kita sedang beraktivitas penuh di luar atau saat ke pantai.
Baca juga:
7 Keuntungan Eksfoliasi Yang Belum Banyak Orang Ketahui
Panduan Memilih Body Wash yang Sesuai untuk Kulit Tubuh
Nilai SPF pada botol sunscreen ditentukan berdasarkan tes laboratorium untuk berapa lama sunscreen tersebut akan melindungi kulit kita dibandingkan memakai apa pun di bawah sinar matahari. Tapi Joshua Zeichner, MD, dermatolog yang berbasis di New York City, mengingatkan bahwa kenyataan efektifnya produk biasanya berbeda dari klaimnya. Kenapa? Karena orang-orang cenderung mengeluarkan keringat dan biasanya tidak mengaplikasikan kembali sunscreen yang sudah terserap atau hilang. Penting, untuk memilih SPF tinggi dan re-apply sunscreen setiap dua jam saat kita beraktivitas di luar dengan sinar matahari langsung. Sama seperti makeup yang harus di touch-up, sunscreen pun harus begitu.
Joshua Zeichner juga menjelaskan bahwa “There’s been a recent study that looked at sunscreen with SPF 100+ compared to SPF 50 on the ski slopes of Colorado showed that the SPF 100+ gave significantly better protection against the sun,” walau begitu dunia kecantikan tidak mengembangkan SPF dalam 3 digit. Padahal, mengingat dengan kondisi matahari yang sangat panas direkomendasikan untuk memilih SPF yang tinggi untuk perlindungan maksimal kulit. Karena kulit salah satu investasi tubuh yang paling pentin untuk masa depan. Bukan hanya soal kecantikan, tapi juga kesehatan berkelangsungan.